Sosok Sebenarnya Raden Saleh, Pelukis yang Karyanya Dirampok dalam Film Mencuri Raden Saleh

26 Agustus 2022, 16:51 WIB
Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh. /cagarbudaya.kemdikbud.go.id/

ZONABANTEN.com – Penonton film Mencuri Raden Saleh meroket dan mencuri perhatian publik dan penikmat film Indonesia.

Film Mencuri Raden Saleh mengulas tentang lukisan pencurian Penangkapan Diponegoro karya Raden Saleh.

Lalu, siapa Raden Saleh yang sosoknya kini menjadi sorotan lantaran sebuah film berjudul Mencuri Raden Saleh?

Baca Juga: Mencuri Raden Saleh Tembus 200 Ribu Penonton, Hadirkan Money Heist dengan Kearifan Lokal

Berikut selengkapnya.

Dikutip Zona Banten dari Kemendikud, Raden Saleh Syarif Bustaman lahir di Terbaya, Semarang, Jawa Tengah dari pasangan Mas Ajeng Zarip Husen dan Sayid Husein bin Alwi bin Awal, Bupati Terbaya pada waktu itu.

Raden Saleh belajar banyak hal pada orang-orang yang ahli di bidangnya.

Ia belajar melukis di bawah bimbingan Antonie A.J Paijen dan J. Th. Bik.

Bakat dan kemampuannya ini membawa kesempatan bagi Raden Saleh untuk mengembangkan diri di Eropa.

Tahun 1829, nyaris bersamaan dengan patahnya perlawanan Pangeran Diponegoro oleh Jenderal Hendrik Merkus de Kock, Capellen membiayai Saleh belajar ke Belanda.

Namun, keberangkatannya itu menyandang misi lain. Dalam surat seorang pejabat tinggi Belanda untuk Departemen van Kolonieen tertulis, selama perjalanan ke Belanda Raden Saleh bertugas mengajari Inspektur Keuangan Belanda, de Linge tentang adat-istiadat dan kebiasaan orang Jawa, Bahasa Jawa, dan Bahasa Melayu.

Baca Juga: BLACKPINK Dikabarkan Membuat Proyek dalam ‘The Game’ pada Tahun Depan

Ini menunjukkan kecakapan lain Raden Saleh.

Saleh kembali ke Hindia Belanda pada 1852 setelah 20 tahun menetap di Eropa.

Dia bekerja sebagai konservator lukisan pemerintahan kolonial dan mengerjakan sejumlah portret untuk keluarga kerajaan Jawa, sambil terus melukis pemandangan.

Namun dari itu, ia mengeluhkan akan ketidaknyamanannya di Jawa. "Di sini orang hanya bicara tentang gula dan kopi, kopi dan gula" ujarnya di sebuah surat.

Raden Saleh, ‘Sang Pelukis Raja’ ini meninggal pada Minggu 25 April 1880.

Tokoh romantisme Delacroix dinilai memengaruhi karya-karya berikut Raden Saleh yang jelas menampilkan keyakinan romantismenya.

Saat romantisme berkembang di Eropa di awal abad 19, Raden Saleh tinggal dan berkarya di Prancis.

Ciri romantisme muncul dalam lukisan-lukisan Raden Saleh yang mengandung paradoks.

Gambaran keagungan sekaligus kekejaman, cerminan harapan (religiusitas) sekaligus ketidakpastian takdir (dalam realitas).

Ekspresi yang dirintis pelukis Prancis Gerricault dan Delacroix ini diungkapkan dalam suasana dramatis yang mencekam, lukisan kecoklatan yang membuang warna abu-abu, dan ketegangan kritis antara hidup dan mati.

Lukisan-lukisannya yang dengan jelas menampilkan ekspresi ini adalah bukti Raden Saleh seorang romantisis.

Baca Juga: Aglonema Mulai Kering? Jangan Takut! Siram dengan Cara Ini, deh! Dijamin Kembali Subur!

Konon, melalui karyanya ia menyindir nafsu manusia yang terus mengusik makhluk lain.

Misalnya dengan berburu singa, rusa, banteng, dll.

Raden Saleh terkesan tak hanya menyerap pendidikan Barat tetapi juga mencernanya untuk menyikapi realitas di hadapannya.

Kesan kuat lainnya adalah Raden Saleh percaya pada idealisme kebebasan dan kemerdekaan, maka ia menentang penindasan.

Salah satu karya terbesarnya adalah Penangkapan Pangeran Diponegoro.

Lukisan ini juga yang jadi obyek pencurian dalam film Mencuri Raden Saleh.

Lukisan tersebut menggambarkan peristiwa pengkhianatan pihak Belanda kepada Pangeran Diponegoro yang mengakhiri Perang Jawa pada 1830.

Sang Pangeran dibujuk untuk hadir di Magelang untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata, tetapi pihak Belanda tidak memenuhi jaminan keselamatannya, dan Diponegoro pun ditangkap.

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler