Cek Fakta: Benarkah Puasa Bantu Perbaiki Kondisi Kesehatan Mental? Faktanya Begini

- 28 Maret 2023, 19:28 WIB
Manfaat puasa untuk kesehatan mental /Suzy Hazelwood/Pexels/
Manfaat puasa untuk kesehatan mental /Suzy Hazelwood/Pexels/ /

ZONABANTEN.com - Berpuasa khususnya di bulan Ramadhan, merupakan ibadah wajib yang dilakukan oleh umat Islam selama 1 bulan penuh.

Selain ditujukan untuk mendapatkan pahala dan berkah, puasa juga baik untuk kesehatan mental.

 

Mengutip dari laman resmi UGM, Psikolog UGM, Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog, dalam kegiatan Pojok Bulaksumur, Senin (20/03) di Kantor Pusat UGM, mengatakan “Dengan berpuasa kita dilatih delay gratification atau menunda pemuasan dari makan, emosi dan lainnya,”

Baca Juga: Prediksi Cuaca Wilayah D.I Yogyakarta, tanggal 29 Maret 2023

Dosen Fakultas Psikologi di UGM ini mencontohkan, melalui berpuasa kita tidak hanya menahan lapar dan haus, tapi juga pengendalian hawa nafsu, salah satunya emosi.

Dengan berpuasa, kita dilatih untuk meningkatkan kontrol diri. Kita akan tahu caranya untuk menunda perasaan emosi dan mengendalikannya ke hal yang lebih baik.

“Puasa Ramadhan menjadi momentum untuk bersiap-siap menjalani kehidupan setelah selesai nanti. Jadi jangan sampai mengendalikan diri hanya saat puasa saja, justru ini menjadi latihan mengendalikan diri untuk persiapan kehidupan setelah puasa,” ujar Bagus menambahkan. 

Bagi mereka yang tengah mengalami stres berat atau burn out, berpuasa dapat membantu mengurangi gejala stres.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Wilayah D.I Yogyakarta, tanggal 29 Maret 2023

Hal tersebut dipengaruhi oleh keteraturan waktu saat berpuasa. Ketika berpuasa segala aktivitas cenderung telah terjadwal, termasuk jam makan. Kita telah mengetahui jadwal sahur adalah sebelum waktu subuh, lanjut dengan beribadah dan melakukan aktivitas normal di pagi hari. Selanjutnya kita akan berbuka waktu Magrib.

Keteraturan jadwal saat puasa Ramadhan ini membantu tubuh menjaga hormon kortisol yang berhubungan dengan respon tubuh terhadap stres.

Baca Juga: Bubur Kanji Rumbi Disediakan Sebagai Menu Berbuka di Masjid Raya Aceh Medan

Berpuasa di bulan Ramadhan membantu proses peremajaan otak. Karena saat berpuasa tubuh serta otak mengalami proses rejuvenation atau peremajaan. Proses peremajaan membantu menghilangkan sel-sel yang sakit dan menyisakan jaringan yang sehat.

Fakta terakhir tentang relasi puasa dengan kesehatan mental adalah puasa dapat mengurangi tingkat depresi seseorang. 

Dilansir dari Aljazeera, Michael Mosley, penulis buku The Fast Diet menyebut puasa dapat menyebabkan pelepasan BDNF di otak.

BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor) adalah sistem saraf yang bekerja untuk mendukung sel saraf yang sudah ada dan mendorong terbentuknya sel saraf baru.

Peningkatan BNDF saat berpuasa berdampak pada peningkatan suasana hari, tingkat kewaspadaan, dan perasaan bahagia. Dampak yang dihasilkan oleh BNDF saat berpuasa terbukti dapat mengurangi gangguan kecemasan dan depresi.***

 

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Al Jazeera ugm.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x