Kajian Salah Bunda Maria di Buku PPKN Beredar! Trinitas Seharusnya Seperti ini

- 26 Juli 2022, 19:58 WIB
Ilustrasi Bunda Maria
Ilustrasi Bunda Maria /pexels-david-henry

ZONABANTEN.com - Publik dunia maya sedang dihebohkan dengan beredarnya kajian Bunda Maria yang salah dalam buku PPKN.

Dari potret yang telah beredar luas, memperlihatkan bocoran buku PPKN yang mengatakan bahwa Bunda Maria adalah bagian dalam trinitas umat Kristiani.

Dalam buku tersebut, Bunda Maria disandingkan dengan Allah dan Yesus Kristus, yang kemudian membentuk konsep trinitas dalam ajaran Katolik maupun Protestan.

Kajian ini dianggap tidak tepat dan keliru, karena tidak sesuai dengan ajaran maupun histori Gereja Katolik, ataupun Kristen Protestan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 27 Juli 2022 Di Kota-kota Besar Pulau Jawa, Sepanjang Hari

Konsep Trinitas sendiri dipercaya oleh sejumlah komunitas Kristen, telah ada sejak gereja mula-mula atau pada abad pertama.

Menurut katolisitas.org, Trinitas merupakan konsep yang menerangkan bahwa Tuhan adalah satu, namun terdiri dari tiga pribadi.

Adapun ketiga pribadi tersebut diantaranya adalah Allah Bapa, Allah Putra (Yesus Kristus), dan Allah Roh Kudus.

Menurut Britannica, Trinitas merupakan doktrin yang dianggap sebagai salah satu afirmasi Kristen sentral mengenai Tuhan.

Baca Juga: 3 Herbal yang Mampu Bantu Pulihkan Tubuh dari Penyakit Cacar Monyet

Hal ini terbentuk dari keyakinan yang berakar bahwa Tuhan hadir untuk menemui umat Kristen melalui tiga sosok.

Diantaranya adalah Pencipta, penyelamat, Bapa, dan hakim, yang tertuang dalam kitab perjanjian lama.

Kemudian Tuhan dalam Yesus Kristus yang berinkarnasi dan hidup di tengah-tengah manusia, dan yang bangkit.

Dan Tuhan yang menjadi penolong maupun perantara kuasa akan kehidupan yang baru, dalam Roh Kudus.

Adapun rujukan mengenai konsep Trinitas ini adalah Injil Matius 28:19, yang mengatakan “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.

Baca Juga: Bocoran Genshin Impact: Jadwal Rilis Karakter Sumeru, Debut Scaramouche, Hingga Rerun Zhongli dan Ganyu

Doktrin eksplisit mengenai konset Trinitas ini tidak tertulis dalam kitab Perjanjian Baru, sehingga dalam perkembangannya terdapat perbedaan interpretasi diantara komunitas Kristen.

Sebuah konflik pecah di Kota Alexandria pada abad ke 4, setelah munculnya konsep Trinitas dari Arianus yang dianggap kontroversi.

Kaisar Konstantinus yang berkuasa pada saat itu berusaha untuk menyelesaikan konflik ini, dengan mengadakan pertemuan di Nicea, dekat Konstantinopel (Istanbul sekarang).

Dari pertemuan tersebut, dihasilkan konsep Kredo Nicea yang lebih merincikan konsep mengenai Trinitas.

Akan tetapi konsep ini tidak benar-benar disepakati, terutama mengenai Klausa Filioque, yang ditentang oleh sebagian besar Gereja Timur.

Dalam Klausa Filioque dikatakan bahwa “…Roh Kudus, Tuhan, pemberi hidup, yang berasal dari Bapa (dan Putra).

Baca Juga: Ramuan Herbal Sehat dari dr Zaidul Akbar Mampu Sehatkan Organ ginjal, Jantung, Paru, Otak dan Reproduksi

Kata “dan Putra” bagi komunitas Gereja Latin dipercaya persekutuan kodrati yang kekal antara Bapa dan Putra, di mana dari sanalah Roh Kudus bermula.

Sementara sebagian besar komunitas Gereja Timur menganggap bahwa Klausa ini telah membuat Sang Putra menjadi sederajat dengan Bapa.

Sedangkan Santo Agustinus (354-430) menegaskan bahwa baik Bapa, Putra, maupun Roh Kudus, memiliki kesatuan Ilahi yang erat.

… Allah Bapa dan Putera dan Roh Kudus adalah kesatuan ilahi yang erat, yang adalah satu dan sama esensinya, di dalam kesamaan yang tidak dapat diceraikan, sehingga mereka bukan tiga Tuhan, melainkan satu Tuhan: meskipun Allah Bapa telah melahirkan (has begotten) Putra, dan Putra lahir dari Allah Bapa, Ia yang adalah Putra, bukanlah Bapa, dan Roh Kudus bukanlah Bapa ataupun Putra, namun Roh Bapa dan Roh Putra; dan Ia sama (co-equal) dengan Bapa dan Putra, membentuk kesatuan Tritunggal,” kata Santo Agustinus dalam On The Trinity.

Sementara Gereja Protestan yang merupakan perpecahan dari Gereja Katolik, tentu memiliki pandangan Trinitas yang sama, hanya saja pecah karena konflik yang berbeda.***

 

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Britannica katolisitas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x