Cek Fakta: Tahan Napas Selama 10 Detik Bisa Deteksi Infeksi COVID-19

20 Februari 2022, 19:25 WIB
Ilustrasi tahan napas /Pexels.com/Darina Belonogova

ZONABANTEN.com - Informasi palsu mengenai COVID-19 terus beredar di kalangan publik. Kali ini mencakup masalah deteksi infeksi virus dengan cara tahan napas.

Pada umumnya, untuk mengetahui infeksi virus COVID-19 tidak bisa hanya dengan mendiagnosis diri sendiri melalui cara di luar medis.

Infeksi virus COVID-19 dapat diketahui dengan cara tes antigen maupun PCR.

Baca Juga: Cek Fakta: Antibodi COVID-19 Sebabkan Perubahan Warna ASI Ibu Menyusui

Namun, dilansir ZonaBanten.com dari Antara News, ada sebuah pesan WhatsApp beredar dan mengklaim, bahwa deteksi infeksi virus COVID-19 bisa dilakukan sendiri di rumah, tanpa melakukan tes antigen ataupun PCR.

Pesan semacam itu bukan pertama kali muncul di WhatsApp. Pesan dengan isi sama sudah pernah diunggah di Facebook pada 17 Maret 2020, dan telah disukai 7000 lebih pengguna lain.

Pesan WhatsApp tersebut berjudul 'AYO TES SENDIRI BEBAS CORONA SETIAP PAGI! MURAH, SEDERHANA, DAN PRAKTIS - Oleh Dokter Berlian Siagian'

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 23 Ditutup Malam Ini, Berikut Bocoran Kuota untuk Gelombang 24!

Kemudian dilanjutkan isi pesan yang mengatakan, "Awalnya infeksi virus Corona mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. Gejala klinis baru terlihat antara 7-8 hari setelah infeksi.

Tes yang murah, sederhana, dan praktis  untuk mengenal infeksi virus Corona hanya dalam 30 detik, tanpa kunjungan ke dokter atau pemeriksaan laboratorium, sangat kita perlukan,"

Pesan itu juga memberikan caranya yang bisa dilakukan sendiri, tanpa bantuan orang lain.

"Ambil napas dalam-dalam dan tahan napas selama lebih dari 10 detik. Jika setelah menahan nafas Anda berhasil mengeluarkan napas pelan-pelan tanpa batuk, tanpa rasa tidak nyaman, tanpa lelah, dan tanpa kaku di dada, ini membuktikan bahwa tidak ada fibrosis di paru-paru Anda, dan itu sebenarnya menunjukkan bahwa tidak ada virus apapun di dalam paru-paru Anda,"

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 23 Akan Ditutup Malam Ini! Segera Lakukan Pendaftaran Dengan Cara Ini

Bahkan isi pesan juga mengatakan bahwa air hangat dapat membantu membunuh virus COVID-19.

"Anda juga perlu memastikan mulut dan tenggorokan anda lembab dan tidak kering. Minumlah minimal setengah gelas air hangat setidaknya 30 menit sekali.  Jadi seandainya ada virus Corona telah masuk kedalam mulut Anda, air hangat yang anda minum secara teratur dapat masuk kedalam perut, dimana keasaman lambung akan langsung membunuh virus Corona."

Dilansir dari Antara News, pesan WhatsApp di atas merupakan informasi yang salah.

Baca Juga: Sambut Ramadhan 2022 di Masa Pandemi dengan Anjuran Ibadah ala Habib Quraish Shihab

Menurut laporan WHO dari akun Facebook resminya, upaya menahan napas dan menghembuskannya tanpa rasa sakit bukan berarti seseorang tidak terinfeksi virus COVID-19 atau penyakit paru-paru lain.

"FAKTA: Mampu menahan napas selama 10 detik atau lebih tanpa batuk atau merasa tidak nyaman BUKAN berarti Anda bebas dari penyakit coronavirus atau penyakit paru-paru lainnya," tulis WHO di akun Facebook resminya.

Facebook World Health Organization (WHO)


WHO sendiri telah melaporkan bahwa menahan napas 10 detik tidak bisa digunakan sebagai acuan untuk mengetahui infeksi virus COVID-19 dalam tubuh. 

Cara terbaik dan sudah terbukti hasilnya adalah dengan melakukan tes PCR.

Sedangkan informasi minum air hangat dapat membunuh virus COVID-19 juga salah. Kementerian Kesehatan telah membantah klaim tersebut.***

Editor: Siti Fatimah Adri

Sumber: WHO ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler