Jumlah Pengguna Facebook Turun untuk Pertama Kali, Nilai Saham Meta Anjlok dan Kekayaan Zuckerberg Berkurang

- 5 Februari 2022, 09:12 WIB
Jumlah Pengguna Facebook Turun untuk Pertama Kali, Nilai Saham Meta Anjlok dan Kekayaan Zuckerberg Berkurang. /PIXABAY/geralt
Jumlah Pengguna Facebook Turun untuk Pertama Kali, Nilai Saham Meta Anjlok dan Kekayaan Zuckerberg Berkurang. /PIXABAY/geralt /
ZONABANTEN.com - Facebook mengalami penurunan jumlah pengguna aktif untuk pertama kalinya dalam 18 tahun sejarahnya.
 
Media sosial Facebook kehilangan jumlah pengguna harian sekitar setengah juta pengguna dalam tiga bulan terakhir pada tahun 2021 lalu.
 
Ini terungkap dalam laporan pendapatan kuartal terakhir 2021 dari perusahaan induk Facebook, Meta, dilansir Washington Post pada Rabu 2 Februari 2022.
 
Laporan tersebut mengungkap statistik yang mengejutkan, di mana pertumbuhan perusahaan Meta mengalami stagnasi di seluruh dunia untuk pertama kalinya.
 
Facebook kehilangan pengguna harian dalam kuartal empat 2021, hingga menjadi hanya 1,93 miliar login setiap hari sepanjang periode tersebut.
 
 
Penurunan terbesar terjadi di Afrika, Amerika Latin, dan India, yang menunjukkan bahwa produk perusahaan sudah jenuh secara global.
 
Bahkan, fakta menunjukkan pertumbuhan pengguna Facebook telah terhenti di Amerika Serikat dan Eropa selama beberapa tahun terakhir.
 
Laporan tersebut juga memberikan gambaran bahwa upaya panjang Facebook untuk menambah pengguna sebanyak mungkin telah mencapai puncaknya.
 
Penurunan jumlah pengguna aktif Facebook ini pun berdampak negatif terhadap nilai saham Meta, sehingga mengalami kerugian terbesar dalam satu hari.
 
Harga saham Meta sempat anjlok lebih dari 26 persen dalam perdagangan bursa saham internasional pada Kamis 3 Februari 2022 sore.
 
Sehingga perusahaan tersebut kehilangan 220 miliar Dolar AS dari nilai pasarnya. Jumlah itu mencapai Rp3.166 triliun.
 
Ini telah membuat perusahaan mengalami kerugian satu hari terbesar dalam 18 tahun sejarahnya sejak berdiri pada tahun 2004 silam.
 
 
Akibatnya, CEO Meta, Mark Zuckerberg pun dilaporkan kehilangan pendapatan 6 miliar Dolar AS, dilansir Independet, Jumat 4 Februari 2022.
 
Bahkan, diperkirakan sebanyak 29 miliar Dolar AS menguap dari nilai kekayaan bersihnya ketika harga saham Meta anjlok setelah laporan kuartal terakhir.
 
Jika dirupiahkan, maka nilai tersebut mencapai Rp417 triliun, yang telah raib dalam daftar jumlah kekayaan bersih Zuckerberg.
 
Saat ini, perusahaan induk Facebook memang menghadapi tantangan di berbagai bidang, ketika memulai transisi yang tinggi untuk fokus pada 'metaverse'.
 
Tantangan besar datang ketika pesaingnya, TikTok mengalami booming, hingga regulator federal dan internasional terus meneliti praktik bisnis mereka. 
 
Kondisi ini menambah pukulan yang memusingkan bagi perusahaan Meta yang telah lama ditentukan obsesi yang tak henti-hentinya terhadap pertumbuhan.
 
Bahkan, kini perusahaan tersebut didorong oleh misi untuk menghubungkan dunia, termasuk upaya untuk membawa lebih banyak orang tetap online.
 
 
Namun, ambisi terbarunya itu dimulai dengan sangat lambat. Perusahaan telah melakukan investasi signifikan, termasuk mempekerjakan lebih 10.000 orang.
 
"Tahun lalu adalah tentang menempatkan taruhan di tempat yang kami tuju; tahun ini akan tentang eksekusi," kata Zuckerberg, belum lama ini.
 
Dia pun mengakui kepada investor bahwa perusahaan menghadapi persaingan yang berkembang dalam perlombaan untuk menarik perhatian orang secara online.
 
"Orang-orang memiliki banyak pilihan untuk menghabiskan waktu mereka, dan aplikasi seperti TikTok berkembang sangat cepat," ucapnya lagi.
 
"Dan inilah mengapa fokus kami pada Reels (fitur di Instagram) sangat penting dalam jangka panjang," ujar Zuckerberg menambahkan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Washington Post Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x