Ingin Bisnis Tapi Bingung Mulainya? Berikut 4 Tips Mengembangkan Usaha

20 Januari 2023, 07:31 WIB
ilustrasi /freepic.diller/

 

ZONABANTEN.com – Di jaman sekarang mengandalkan pemasukan dari pekerjaan utama pasti akan sangat kurang bagi sebagian orang yang memiliki gaji yang cenderung kecil. 

Solusinya kamu bisa mendirikan bisnis kecil-kecilan yang dapat menambah pemasukanmu bahkan bisa ditabung untuk kebutuhan di masa depan.

Tetapi bagi sebagian orang seringkali merasa bingung harus bisnis apa dan memulai dari mana bisnis tersebut. Nah, inilah 4 cara gampang menciptakan sebuah bisnis yang bisa kamu coba,

1. Buat rencana awal

Sebelum berbisnis wajib bagi kamu untuk merencanakan mau bisnis apa, konsepnya, produksi, dan pemasarannya bagaimana.

Dua hal penting yang harus kamu pikirkan dalam perencanaan awal adalah,

a. Carilah ide bisnis yang ada market/pasarnya

Bisnis tersebut seperti, baju, makanan, sembako, dll

b. Tentukan target pasar

Setelah kamu menemukan bisnis apa yang cocok untuk kamu jalankan selanjutnya kamu harus menentukan target pasar dari bisnis kamu mulai dari, umur, jenis kelamin, hingga tingkat ekonomi.

 Baca Juga: Cair Sampai Rp500 Juta! KUR BRI 2023 Akhirnya Buka Pendaftaran? Siapkan Berkas dan Penuhi Persyaratan Ini!

2. Survei market dan kompetitor

Kamu bisa melakukan survei mulai dari lingkungan sekitarmu atau jika ingin survei lebih luas kamu bisa mengandalkan internet. Hal yang harus kamu survei meliputi,

a. Produk apa yang banyak disukai pada era saat ini.

b. Cari tahu kelebihan dan kekurangan kompetitor

c. Cari tahu masalah yang sering dialami oleh konsumen.

Setelah kamu bisa melakukan survei tersebut buatlah produk yang bisa menjawab masalah tersebut.

3. Buatlah anggaran dan rencana keuangan

Dalam ilmu ekonomi untuk membuat rencana keuangan dalam memulai bisnis dikelompokkan menjadi dua yaitu, total fixed cost dan total variable cost

total fixed cost merupakan biaya atau pengeluaran yang bersifat tetap dan dibayarkan perusahaan dalam kondisi apapun. Jumlahnya cenderung sama dan tidak terpengaruh penjualan. Contoh dari pengeluaran ini yaitu:

 Baca Juga: KUR Mandiri 2023 Buka Pendaftaran Kapan? Dapatkan Pinjaman sampai Rp500 Juta! Penuhi Syarat Ini!

a. Tagihan air dan listrik, dikatakan sebagai fixed cost karena akan terus dikeluarkan selama perusahaan beroperasi. Jumlahnya juga cenderung sebanding dengan ukuran perusahaan dari waktu ke waktu.

b. Biaya penyusutan, karena dihitung setiap tahun, maka biaya ini masuk dalam jenis fixed cost. Tapi ada dua hal yang wajib diingat dan dipertimbangkan dalam penghitungannya, yakni jumlah produksi pertahun dan metode perhitungan penyusuan yang digunakan.

c. Pajak bumi dan bangunan, PBB akan selalu jadi biaya yang terus dibayarkan selama bisnis Anda memiliki properti yang digunakan. Tentu bisa saja bertambah, namun nilainya akan sebanding dengan ukuran properti yang dimiliki seperti kantor atau gudang.

d. Biaya asuransi, mengikuti program asuransi seperti menjadi keharusan untuk perusahaan agar dapat berkembang dengan jaring pengaman yang jelas. Secara reguler, biaya ini harus dibayarkan terus dan memiliki besaran yang cenderung tetap setiap bulannya.

e. Biaya sewa gedung atau bangunan, secara umum biaya sewa atau properti akan jadi biaya tetap yang terus dikeluarkan, dan jumlahnya sama setiap tahun. Apapun yang terjadi biaya sewa atau cicilan harus dibayarkan, dengan besaran yang serupa setiap waktu, dll.

Baca Juga: KUR BRI 2023 Akhirnya Buka Pendaftaran? Manfaatkan Kesempatan Emas untuk Dapat Limit hingga Rp500 Juta!

Sedangkan variable cost, merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang besarannya dinamis. Biaya ini dipengaruhi oleh dinamika penjualan atau kegiatan operasional, dan jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan. Contoh dari biaya variabel cost meliputi:

a. Biaya bahan baku, jelas, bahan baku yang dibeli akan sebanding dengan yang diperlukan proses produksi. Semakin besar produksi yang dilakukan, maka semakin besar pula belanja bahan baku yang terjadi.

b. Upah tenaga kerja langsung, upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang melakukan proses produksi. Upah ini dihitung per unit produk, dan bukan per bulan reguler seperti gaji.

c. Biaya distribusi, yang dimaksud adalah distribusi ke distributor dan bukan konsumen akhir. Di dalamnya ada biaya bahan bakar, sopir, dan sebagainya, jumlahnya tergantung pengantaran yang dilakukan.

d. Komisi penjualan, masuk dalam variable cost karena tergantung dengan total penjualan yang terjadi atau berhasil diraih.

e. Biaya overhead, biaya ini tidak tetap karena tak dimasukkan secara rinci ke laporan keuangan. Sebabnya, biaya overhead meliputi biaya kurang signifikan untuk diketahui stakeholder (alat tulis, cetak dokumen, konsumsi harian, pengharum ruangan, dan barang habis pakai lain).

Dalam kedua jenis biaya tersebut secara ilmu ekonomi memiliki rumus perhitungannya yang dapat kamu lakukan secara manual maupun menggunakan sejumlah aplikasi.

 Baca Juga: Perkuat Strategi Bagi Pengguna & Penjual, Siapa E-Commerce yang Unggul Jadi No 1 di Indonesia?

4. Mulai dari sekarang

Cara yang terakhir yaitu mulailah dari sekarang, jangan menunda-nunda karena kalau tidak sekarang kapan kamu akan mewujudkan bisnismu.

Editor: Rahman Wahid

Sumber: instagram @gatherich

Tags

Terkini

Terpopuler