Mantan Gubernur Banten Sebut Isu yang Dibangun di Pilkada Tangsel Mundur Kebelakang

- 28 Oktober 2020, 20:57 WIB
Mantan Gubernur Banten Rano Karno menyebut, sistem kampanye dalam membangun isu-isu Pilkada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kemunduran.
Mantan Gubernur Banten Rano Karno menyebut, sistem kampanye dalam membangun isu-isu Pilkada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kemunduran. /Ari/Zonabanten.com

ZONABANTEN.com - Mantan Gubernur Banten Rano Karno menyebut, sistem kampanye dalam membangun isu-isu Pilkada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kemunduran.

Hal itu (kemunduran), nampak dari kampanye hitam, bahkan ujaran berbau kebencian dan pelecehan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Ya, seharusnya ujaran-ujaran seperti yang terjadi dan ditujukan kepada salah satu calon tidak terjadi di kota yang katanya Cerdas, Modern dan Religius ini. Seperti melecehkan, ujaran-ujaran kebencian untuk membangun opini, itu suatu kemunduran dalam berpolitik," kata Rano Karno kepada Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network), Rabu 28 Oktober 2020.

Pria yang akrab disapa Bang Doel itu menuturkan, dalam membangun opini jelang Pilkada Kota Tangsel mendatang, harus berkreasi dan berinovasi dalam memunculkan gagasan dan ide.

Baca Juga: ShopeePay Kembali dengan Merchant baru untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!

"Seharusnya bagaimana mengadu ide dan gagasan. Itu baru bener. Jangan berkampanye seperti yang sudah sudah. Norak. Ayolah, kita adu inovasi inovasi, ide ide bagaimana membangun Kota Tangsel ini," tandasnya.

Seperti diketahui, pemilik akun Facebook bernama Bang Djoel memposting foto hamil Rahayu Saraswati saat dirinya tengah melakukan pengambilan foto mothernity dengan kondisi perut buncit hamil dengan pusar telihat.

Foto tersebut diposting ke grup Tangsel Rumah dan Kota Kita. Parahnya, foto itu disertai dengan tulisan yang mengarah para pelecehan.

Baca Juga: Ada Ketimpangan Literasi Daring, Keponakan Prabowo Bakal Siapkan Wifi 5000 Titik di Tangsel

Belum lagi, dugaan ujaran kebencian yang melibatkan oknum Lurah di Tangsel, seperti yang dilaporkan Tim Advokasi Tangerang Selatan (TAUT), yang menyoal salah seorang ASN, Lurah Benda Baru Saidun.

"Kita bikin laporan ke Bawaslu terkait dengan pelanggaran pilkada, lebih ke netralitas ASN. Saidun itu kan lurah, nah dalam percakapan tersebut, dia menyatakan bahwa nasrani adalah musuh kita, dilarang memilih pemimpin nasrani," kata Rizal Khoirurroziqin pelapor dari TAUT, beberapa waktu lalu.

***

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x