Network
ZONABANTEN.com - Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari) 98 Willy Prakasa menyatakan akan ada yang didiskualifikasi pada Pilkada Serentak Tangerang Selatan (Tangsel), Desember mendatang. Hal itu dikatakan Willy, usai memenuhi panggilan Polres.
"Ada hadiah buat temen-temen (wartawan) dalam waktu dekat ini. Semoga tidak terdiskualifikasi. Kita tunggu tanggal mainnya. Pokoknya ada yang terdiskualifikasi di Pilkada Tangsel," kata Willy Prakasa saat ditemui wartawan, di Mapolres Tangsel, Rabu 7 Oktober 2020.
Willy menyatakan, kedatangannya di Mapolres Tangsel, terkait adanya laporan dugaan politik uang yang dilakukan dirinya, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Siap Dicairkan, Ini Pesan Menaker untuk Pekerja Penerima Bantuan
"Sebagai warga negara yang baik, saya hadir memenuhi panggilan kepolisian. Saya dilaporkan atas dugaan politik uang, seperti yang divideokan beberapa waktu lalu. Padahal, kejadiannya tidak seperti itu. Saya sedang mencari tahu, siapa Rivaldi yang melaporkan saya," ujarnya.
"Kedatangan Ibu Airin Rachmi Dyani pun, tidak ada hubungannya dengan Pilkada. Beliau (Airin Rachmi Dyani) datang ke rumah saya, untuk menghimbau bersama sama memerangi Covid-19," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Advokasi Untuk Tangsel (TAUT) melaporkan dugaan keterlibatan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dalam indikasi politik uang yang dilakukan Ketua Jari 98, Willy Prakasa.
Baca Juga: Update Harga dan Spesifikasi HP Samsung, Galaxy Z Fold 3, Fold 2 dan Fold 2 Thom Browne
"Bahwa telah beredar rekaman video yang saling berkaitan satu sama lain berisi peristiwa dugaan pelanggaran Pilkada Tangsel. Dalam video tertanggal 16 September 2020, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany terlihat hadir dikediaman Willy Prakasa. Tampak pula dr. Suhara Manulang, yang diketahui merupakan Koordinator Rumah Lawan Covid Kota Tangsel," ujar Koordinator TAUT Rizal Khoirurroziqin.
