Fenomena Alam Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Terlihat di Serang - Cilegon

- 4 Oktober 2020, 16:26 WIB

 

 
Fenomena Alam Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Terlihat di Serang - Cilegon
 

ZONABANTEN.com - Isu adanya potensi tsunami 20 meter yang mengemuka akhir-akhir ini membuat masyarakat menjadi lebih waspada menyikapi perubahan cuaca. 

Baru-baru ini terjadi fenomena awan dengan formasi seperti gelombang tsunami nampak di langit di sekitar Serang dan Cilegon pada hari Sabtu 3 Oktober 2020. 

Penampakan formasi awan mirip tsunami itu sempat membuat heboh masyarakat setempat.

Adapun awan yang terlihat di beberapa lokasi di wilayah Serang sampai Cilegon itu merupakan awan Arcus, seperti yang dijelaskan oleh Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Stasiun Geofisika BMKG Tangerang, Urip Setiyono.

Awan tersebut, kata dia, menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir disekitar pertumbuhan awan.

Baca Juga: Oknum Lurah di Tangsel Sebar Isu SARA Jelang Pilkada

"Bentuk awan tersebut juga dapat ditemukan diantara jenis awan Cumulonimbus dan Cumulus," kata Urip kepada Kabar Banten, Sabtu 3 Oktober 2020 sebagaimana dimuat dalam artikel dengan judul Penampakan Awan Mirip Gelombang Tsunami di Langit Serang-Cilegon, Pertanda Apa?

Dia menjelaskan, keberadaan awan tersebut murni fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer.

"Dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami maupun hal-hal mistis lainnya. Memang sangat jarang terjadi fenomena ini," ujarnya.

Dia menjelaskan, kondisi awan Arcus tersebut memungkinkan bisa terbentuk, namun bukan dalam periode tahunan.

Baca Juga: Daftar Hari Penting Internasional di Bulan Oktober - Bulan Kesadaran Kanker Payudara

"Kalau kondisi proses terbentuknya memang memungkinkan awan tersebut bisa terbentuk jadi tidak serta-merta bisa disebut tahunan. Awan itu memiliki tinggi dasar awan yang rendah, serta formasi pembentukannya horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang atau ombak," ucapnya.

Fenomena awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan masa udara yang lebih dingin dengan masa udara yang lebih hangat serta lembab.

"Sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang," tuturnya.

Baca Juga: Bagikan 1000 Masker di Terminal Purabaya Surabaya, Mahfud MD Ingatkan Protokol Kesehatan Covid-19

Senada dikatakan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas 1 Serang Tarjono yang menjelaskan bahwa fenomena awan hitam seperti gelombang air laut terkadi akibat adanya pertemuan udara dingin dan lembab.

"Jadi itu fenomena alam biasa awan seperti itu disebut shelf cloud. Terjadi karena bertemunya udara dingin dengan udara lembab yang hangat," ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat agar tidak panik terhadap fenomena awan Arcus tersebut.

"Jadi masyarakat tidak perlu panik dan ketakutan yang berlebihan karena fenomena tersebut merupakan hal yang biasa atau lazim terjadi. Itu merupakan fenomena alam," katanya

.*** (Rizki Putri)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x