Network
ZONABANTEN.com - Aliansi Masyarakat Tangsel Bersatu (Mata Satu) menyesalkan sikap Bawaslu yang disinyalir belum memproses banyaknya laporan yang masuk mengenai dugaan-dugaan pelanggaran Pilkada.
"Sudah banyak laporan yang masuk. Ada yang tidak diterima juga sama Bawaslu, dengan alasan kekurangan bukti. Saat ini, kami kembali melaporkan dugaan money politik yang dilakukan oleh Saudara Willy Prakasa, untuk mendukung pasangan Benyamin-Pilar," kata Rivaldi Guci, salah seorang pelapor dari Aliansi Mata Satu kepada Zonabanten.com, Selasa 29 September 2020.
Rivaldi menambahkan, dengan bukti-bukti rekaman video, pihaknya akan mendorong dugaan pelanggaran Pilkada kepada hukum yang lebih tinggi, jika, imbuhnya, Bawaslu tidak bersikap tegas dalam memberikan pendidikan politik kepada Pasangan Calon (Paslon) dan masyarakat luas.
Baca Juga: Pemkab Tangerang Usulkan Empat Raperda Dalam Rapat Paripurna DPRD
"Laporan yang kami lakukan ini, untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan Paslon. Jika, laporan dan bukti-bukti yang kami berikan kepada Bawaslu belum juga direspon, maka kami akan melakukan laporan kepada hukum yang lebih tinggi," tambahnya.
"Karena dalam pasal 187 A Undang-undang nomor 10 tahun 2016 jelas, money politik itu merupakan tindak pidana, dan tidak terbatas hanya tim sukses saja. Juga pelanggaran Pasal 7 A dan C Peraturan KPU nomor 6 tahun 2020, Willy Prakasa dalam video, tidak menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Selatan Banten Berpotensi terjadi Gelombang Tinggi 4-6 Meter
Di lokasi yang sama, Bawaslu Kota Tangsel enggan berkomentar soal laporan yang dilakukan oleh Aliansi Mata Satu.***
