Network
ZONABANTEN.com – Menanggapi kasus revenge porn yang baru-baru ini viral di media sosial, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Provinsi Banten mengatakan bahwa pelaku dalam kasus tersebut wajib dihukum.
Nasyiatul Aisyiyah Banten berharap aparat penegak hukum bisa memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku kekerasan terhadap perempuan.
Kasus revenge porn ini awalnya diungkap oleh kakak korban melalui Twitter, di mana pelakunya berinisial AHM.
“Adik saya diperkosa. Pelaku mmaksa mnjadi pacar dgn ancaman video/revenge porn. Slama 3 thn ia brtahan penuh siksaan. Persidangan dipersulit, kuasa hukum & keluarga sy (korban) diusir pngadilan. Mlpor k posko PPA Kejaksaan, malah diintimidasi,” tulis kakak korban di Twitter pada 26 Juni 2023.
Korban mengalami kekerasan seksual berupa pemerkosaan. Selain itu, pelaku melakukan kekerasan verbal dan fisik sehingga korban mengalami gejala depresi dan luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.
Baca Juga: Dapat Tudingan Terkait Kasus Revenge Porn yang Viral di Twitter, Kejari Pandeglang Buka Suara
Pelaku bahkan pernah meminta korban untuk bunuh diri dan korban diancam akan dibunuh jika korban tidak mau melakukannya.
“Jika kasus viral ini tidak ditangani dengan baik, apalagi diabaikan bahkan ditutup, tidak menutup kemungkinan ke depan kekerasan dan ancaman pembunuhan pada perempuan akan terus terulang,” kaya Unaimah Sanaya, Ketua Umum PWNA Banten.
Menurutnya, korban perlu dilindungi dari tindakan-tindakan intervensi dan intimidasi yang merugikan bahkan membahayakan korban.
Ia pun meminta aparat penegak hukum untuk tidak menutup-nutupi kasus tersebut karena pelaku tidak memiliki alasan untuk bebas dari jeratan sanksi berat.
