Geliat Pengrajin Kerupuk Emping Melinjo di Kabupaten Lebak

- 7 Juni 2023, 09:08 WIB
Awa (45), seorang pemilik Toko Najwa yang menjual aneka makanan tradisional di Jalan Sunan Bonang Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten selama liburan panjang pada pekan kemarin, kewalahan melayani permintaan kerupuk emping melinjo untuk dijadikan buah tangan atau oleh-oleh. ANTARA/Mansur.
Awa (45), seorang pemilik Toko Najwa yang menjual aneka makanan tradisional di Jalan Sunan Bonang Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten selama liburan panjang pada pekan kemarin, kewalahan melayani permintaan kerupuk emping melinjo untuk dijadikan buah tangan atau oleh-oleh. ANTARA/Mansur. /Kabar Banten/Nana Djumhana/

Selain Nining, adapun Sanukri warga Cikulur Kabupaten Lebak yang juga berprofesi sebagai pengrajin kerupuk Emping Melinjo.

Baca Juga: Prediksi Skor Italia vs Korea Selatan Piala Dunia U-20, Italia Ancaman Korea Selatan

Sanukri berkisah, dirinya telah menjalani usaha ini sejak 20 tahun yang lalu. 

 

 

Sanukri (50), seorang perajin kerupuk emping melinjo warga Cikulur, Kabupaten Lebak. Saat ini, produksi kerupuk emping melinjo miliknya bisa mencapai 500 kuintal per pekan dan merambah ke beberapa daerah, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

"Kami bisa menghasilkan pendapatan Rp30 juta per pekan dan bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat setempat," katanya pula.

 

Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh melansir dari  ANTARA mengatakan pemerintah daerah membantu peningkatan mutu dan kualitas produksi emping melinjo dan promosi pemasaran.

Hal ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan pendapatan ekonomi masyarakat terutama pengrajin kerupuk emping melinjo yang berjumlah diatas 2.000 unit usaha. Para pengrajin ini tersebar di beberapa kecamatan seperti  Kecamatan Warunggunung, Banjarsari, Cibadak, Cikulur, dan Cileles.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x