Network
ZONABANTEN.com – Potensi gempa bumi dan tsunami di Kota Cilegon tergolong cukup tinggi. Hal ini karena Kota Cilegon berdekatan dengan Selat Sunda.
Menurut Suwardi selaku Kepala BMKG Tangerang, Selat Sunda berada di zona sumber gempa subduksi lempeng megathrust dengan potensi gempa 8,7 magnitudo.
Suwardi mengungkapkan bahwa perairan Selat Sunda yang menghubungkan Jawa dan Sumatera pernah mengalami tsunami sebanyak lebih dari sepuluh kali.
“Berdasarkan sumber Yudhicara dan Budiono di tahun 2008, di Selat Sunda sudah terjadi tsunami lebih dari sepuluh kali,” kata Suwardi, dilansir dari Kabar Banten pada Rabu, 24 Mei 2023.
Pada tahun 1722, 1852, dan 1958, tsunami disebabkan oleh gempa bumi. Sementara pada tahun 1416, 1883, dan 1928, tsunami yang terjadi masih berkaitan dengan erupsi Krakatau.
Baca Juga: Peretasan Nomor Ponsel di Cilegon Marak Terjadi hingga Pejabat Cilegon Jadi Korban, Begini Modusnya
“Sedangkan tsunami tahun 1851, 1883, dan 1889 dipicu aktivitas longsoran. Dan ada empat potensi ancaman multi bencana di Selat Sunda, yakni gempa bumi, erupsi gunung api, tsunami, dan longsor,” ujar Suwardi.
Menurut Suwardi, tingginya potensi gempa dan tsunami di Kota Cilegon mengharuskan semua pihak otoritas untuk siap siaga, termasuk BMKG.
Informasi ini juga bisa Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul Potensi Gempa Bumi dan Tsunami di Kota Cilegon Tinggi, Semua Pihak Harus Siap Siaga.
“Adalah pra bencana untuk tindakan antisipatif dan evakuasi dini. Kemudian saat bencana, mengoptimalkan penanganan dan menghindari korban lebih besar. Dan pasca bencana melakukan grand design mitigasi dan adaptasi,” tutur Suwardi.
