Peringati Seba di Pondok Lebak, Warga Badui Ramai-Ramai Turun Gunung

- 29 April 2023, 08:01 WIB
Warga Suku Baduy Dalam berjalan kaki ke Rangkasbitung untuk mengikuti ritual tradisi Seba Baduy di Cimarga, Lebak, Banten, Jumat (6/5/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga Suku Baduy Dalam berjalan kaki ke Rangkasbitung untuk mengikuti ritual tradisi Seba Baduy di Cimarga, Lebak, Banten, Jumat (6/5/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas /

ZONABANTEN.com - Warga Badui Luar dan Badui Dalam rayakan tradisi Seba untuk merayakan rasa syukur yang mereka miliki atas usaha pertanian yang mereka lakukan selama setahun.

Tradisi Seba ini dilaksanakan di pendopo Pemerintahan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada hari Jumat, 28 April 2023.

Rasa senang dan gembira ditunjukan oleh semua warga Badui luar dan Badui Dalam dalam perayaan seba. Rasa gembira itu semakin bertambah dengan kunjungan silaturahmi yang dilakukan oleh Bupati, Gubernur, dan aparat hukum.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Kabupaten Lebak yang Wajib Dikunjungi

Warga Badui memaknai perayaan tradisi Seba sebagai upacara sakral yang harus dilaksanakan masyarakat adat dengan membawa hasil pertanian.

Hasil pertanian yang mereka bawa ini akan diserahkan kepada kepala daerah sebagai ungkapan rasa syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pada kegiatan pertaniannya, warga Badui biasanya akan menanam beras huma pisang, gula aren, kue laksa, dan petai.

Seluruh warga Badui yang selalu aktif bertani setidaknya harus melaksanakan perayaan Seba sekali dalam setahun.

Hal ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan datangnya musibah apabila mereka tidak memperingati perayaan seba.

Dalam perayaan Seba juga bermakna silaturahmi dengan datangnya para Kepala Daerah. Kemunculan para Kepala Daerah dalam perayaan tersebut membuat para masyarakat Badui bahagia karena dapat bersilaturahmi dengan Bupati Lebak dan Gubernur Banten.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Kota Cilegon yang Wajib Dikunjungi

Dalam perayaan Seba, setiap masyarakat Badui wajib memperingatinya untuk mensyukuri nikmat Tuhan.

Disamping itu masyarakat Badui diharapkan tetap aktif menjalin komunikasi positif dengan pemerintah setempat melalui perayaan Seba ini.

Diketahui ada setidaknya 1.200 orang Badui yang ikut memperingati Perayaan Seba ini.

Ada perbedaan mencolok antara Badui Dalam dan Badui Luar.

Orang Badui Dalam memiliki pakaian yang khas yaitu menggunakan pakaian putih, celana putih, dan lomar (kain penutup kepala) berwarna putih.

Orang Badui Dalam biasanya akan berjalan kaki apabila bepergian kemanapun. Mereka dilarang untuk menggunakan alat transportasi.

Sedangkan untuk oranga Badui Luar, mereka menggunakan pakaian hitam, celana hitam, dan lomar berwarna biru.

Orang Badui Luar telah menerima modernisasi seperti pemanfaatan sarana digital dan internet melalui telepon pintar.

 

Mereka dapat berkomunikasi melalui media sosial dan diperbolehkan untuk menggunakan kendaraan untuk bepergian.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah