Network
ZONABANTEN.com - Tak ingin jalan lingkungan dijadikan jalur hilir mudik kendaraan proyek Cluster Lagaya Land milik PT Gemilang Semesta Inti Artha dan rekanannya Razzara Group, warga Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang bereaksi.
Dikatakan Ketua RT O2/13 Gang Darul Falah, Karang Tengah Wahyu Safarullah bahwa kendaraan proyek tersebut mengganggu aktifitas warga jika melewati jalan lingkungan yang lebarnya hanya sekira tiga meter.
"Jalan gang kecil segini mana bisa dilewatin mobil proyek, disini banyak anak-anak, ada sekolah juga, terus buat keluar masuk mobil warga saja cuma bisa satu jalur," kata Wahyu kepada wartawan, Minggu 28 Juni 2020 kemarin.
Wahyu mengungkapkan, sebelum rencana pembangunan cluster yang akan dilaksanakan pada Maret 2020, Direktur PT Gemilang Semesta Inti Artha dan perwakilan rekanannya pernah bertemu warga RT 01 dan RT 02 RW 13 untuk meminta izin membangun dan juga akses jalan untuk dilintasi kendaraan proyek.
Baca Juga: Buntut Pembakaran Bendera Partai, Kader PDIP Tangsel 'Merahkan' Polres
Namun, kata Wahyu, untuk proses awal pembangunan, pihak pengembang mengatakan tidak akan melewati jalan lingkungannya, melainkan melintasi jalan Perumahan Departemen Keungan yang bersebelahan dengan gang Darul Falah.
"Jeda berapa hari dari pertemuan dengan warga, pengembang malah mengirim satu unit mobil beco untuk meratakan tanah yang akan dibangun lewat sini (Darul Falah-red), padahal warga belum kasih izin, ya langsung dihadang warga, karena awalnya pihak pengembang bilang lewat komplek keuangan," ungkapnya.
Wahyu menegaskan, seluruh warga menolak jalan lingkungan untuk dijadikan akses pembangunan cluster oleh PT Gemilang Semesta Inti Artha dan PT Razzara Group.
Baca Juga: Nekat Serang Mapolres OKI Sumatera Selatan, Indra Tewas Ditembak
