P inisial ayah korban mengaku, 'pertarungan sengit' yang tengah dilakukan demi mendapatkan keadilan bagi anak kandungnya, dilalui dengan berbagai teror dan tekanan dari sejumlah pihak.
"Yang saya tahu, terduga pelaku adalah seorang pengusaha Alkes. Dan perjalanan dalam menemukan keadilan bagi anak saya, tidak mulus. Mulai dari teror kepada mantan istri saya, sampai bujukan bujukan untuk mencabut laporan," ucap P.
Karena saya mendengar bahwa mantan istri saya diiming-imingi sesuatu, jadi saya yang mengambil langkah, agar anak saya mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya," imbuhnya.
P menuturkan, pada Selasa 12 Oktober 2021 kemarin, merupakan sidang perdana terkait kasus persetubuhan yang dialami oleh anak kandungnya. Namun, tambah P, terduga pelaku tidak hadir dengan alasan sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit ternama di kawasan Bintaro.
"Kami kecewa, terduga tidak hadir dengan alasan sakit. Sedang dirawat di rumah sakit di daerah Bintaro. Akhirnya sidang ditunda hingga Selasa depan. Ini sidang pertama. Alasan sakit dan surat keterangan sakit si terduga, justru ditunjukan kepada sidang hakim kemarin (12 Oktober 2021)," tutur P.
Sangat mendadak. Ya, kami hanya menginginkan keadilan. Bagaimana kalau ini terjadi kepada si terduga? Bagaimana kalau anaknya si terduga diperlakukan seperti ini?" tutur P dengan nada kesal," tandasnya.