Pantas Minta Pemerintah Tangsel Transparan dan Adil Soal Lelang Proyek

- 28 Agustus 2021, 11:00 WIB
Ketua Pantas Rudi Sumintapura
Ketua Pantas Rudi Sumintapura / / Zonabanten/Arie

ZONA BANTEN - Ketua Presidium Asosiasi Pengusaha Tangerang Selatan (Pantas) Rudi Sumintapura meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) untuk transparan dan adil dalam lelang-lelang proyek pengadaan barang dan jasa.

Pasalnya sebagai mitra, tutur Rudi, hingga kini Pantas belum mendapatkan fasilitas komunikasi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bawahan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.

"Kita sebenarnya tidak menyoroti siapapun tapi disini kita minta keterbukaan, transparansi pemerintah. Kita sebagai asosiasi mitra pemerintah dan kita bagian dari mitra dinas. Sampai saat ini kita belum pernah mendapatkan binaan apapun. Bahwa (pemerintah) seolah menutupi diri dan hanya memprioritaskan pada kelompok tertentu, ini yang menjadi kecemburuan. kita berharap agar dinas (OPD) bisa transparan," kata Rudi kepada Zonabanten.com, ditulis Sabtu 28 Agustus 2021.

Baca Juga: Gelar Konvoi, Komando Singgung Permainan Data dan Sikap Jumawa di Penanganan Covid-19

"Sejak sebelum Covid-19 sampai saat ini, masih tidak bisa bertemu dengan dinas-dinas terkait yang ada di infrastruktur. Kami meminta agar dalam segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan, baik dengan semua lah dan juga dengan sistem administrasi, berkaitan juga mungkin anggaran yang disahkan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) jadi harus transparan," tambah Rudi.

Rudi menegaskan, apabila perusahaan-perusahaan di Kota Tangsel dirasa belum memiliki kompetensi dalam proyek-proyek yang digelas oleh Pemkot Tangsel, hendaknya, imbuh Rudi, terjalin komunikasi yang baik, agar menjadi pembelajaran dan perbaikan di kemudian hari.

"Paling tidak kalau kita bekerja itu ada surat peringatan. Yang ini engga bagus nih administrasinya. Itu harus menjadi acuan, sehingga mungkin bisa membenahi diri, menjadi diberikan kesempatan, bukan langsung diputus dan tidak diberi pekerjaan lagi. Jadi harus duduk bersama, misalnya ada masukan ternyata asosiasi-asosiasi kita jelek, terus tunjuk asosiasi mana yng lebih bagus, begitu. Kalau ini kan engga," tegas Rudi.

"Pernah beberapa kali kami ingin duduk bareng, tapi tidak berhasil ditemui, dikirim surat juga ngga dibalas. Yang jelas pengusaha juga berhak untuk menanyakan, kenapa tidak lagi diberikan pekerjaan. Jadi ini tidak ada transparansi. Seharusnya bisa berkolaborasi. Kan kita juga berharap dinas bisa memberikan pelatihan. Saya juga menghimbau agar pengusaha kecil itu jangan menyerah, ayo sama-sama kita benahi," ujar Rudi.

Baca Juga: Soal Kekerasan Anak di Pondok Kacang Tangsel, Ayah Korban Ungkap Fakta Internal Keluarga

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah