Network
ZONABANTEN.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menyebut, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA), jika Pemerintah Daerah mengalami defisit anggaran.
Pasalnya, SiLPA tahun sebelumnya dapat diartikan sebagai bentuk penerimaan pembiayaan.
"Defisit terjadi bila jumlah pendapatan lebih kecil daripada jumlah belanja.
Apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengalami defisit, defisit tersebut dapat dibiayai dengan penerimaan pembiayaan, termasuk dalam penerimaan pembiayaan tersebut misalnya SiLPA) tahun sebelumnya," kata Trubus Rahardiansyah kepada Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network), Rabu 7 April 2021.
Trubus, sapaan akrabnya menuturkan, SiLPA yang dipastikan tersimpan didalam rekening bank milik pemerintah tersebut, dapat digunakan langsung pada triwulan tahun anggaran selanjutnya.
"Ya bisa (langsung digunakan). Itu kan tersimpan didalam rekening bank milik pemerintah. Jadi dipastikan dapat digunakan pada triwulan pertama, tahun anggaran selanjutnya. Jika pemerintah membutuhkan, itu bisa langsung dicairkan," tutur Trubus.
Pernyataan Trubus tersebut, mendapatkan respon dari pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Tangerang Selatan Kemal MS. Mantan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) itu menuturkan, SiLPA sebesar Rp.500 miliar setiap tahunnya, perlu ditelusuri apakah tersimpan di Bank Jabar Banten (BJB).
Baca Juga: Kim Kardashian Resmi Jadi Miliarder Dunia Versi Forbes
"Yang saya tahu, sejak 2013 lalu SiLPA Kota Tangsel itu tidak kurang dari Rp.500 miliar. Perlu ditelusuri, apakah dana itu betul betul ada di Bank BJB, sebagai mitra pemerintah dalam hal menyimpan anggaran. Jika memang ada, Tangsel tidak akan mengalami yang namanya defisit," kata Kemal MS saat ditemui Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network).
