Soal TPS3R, Pengamat Nilai Pemkot Perlu Berkolaborasi Dengan Masyarakat

- 30 Maret 2021, 14:47 WIB
Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah
Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah /Arie/Bill Huda


ZONABANTEN.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah menyebut, jebolnya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang, sebab Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) malas berkolaborasi dengan masyarakat, soal Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recyle (TPS3R).

"Saya kira begitu. Pemkot terlalu bersikap gampangan menanggapi masalah sampah," kata Amir Hamzah saat diwawancarai Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network), melalui telepon genggamnya, Selasa 30 Maret 2021.

"Padahal ini adalah salah satu faktor yang menjadi isu strategis dalam pembangunan dalam setiap wilayah. Maka dari itu perlu adanya istilah kolaborasi dalam rencana pembangunan, jadi Pemkot Tangsel perlu mengajak masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: PlayStasiun Store untuk Perangkat PS3 dan PS Vita Akan Ditutup Bulan Juli Mendatang

Menurut Amir, Pemkot Tangsel memiliki regulasi yang mengatur soal penanganan sampah, termasuk terlibatnya peran masyarakat dalam menanganinya. Namun, imbuh Amir, dengan tidak terjalinnya komunikasi soal pengelolaan sampah, membuat Pemkot melanggar peraturannya sendiri.

"Itu melanggar peraturannya sendiri. Besar kemungkinan juga Perda itu belum dijabarkan oleh wali kotanya dalam Peraturan Wali Kota (Perwal). Kalau di Jakarta, tiap RT/RW ada pengelola khususnya secara berkala, penampungan sementara di tingkat RW, dan dipilah, setelah itu besoknya akan diangkut oleh mobil angkutan sampah," tutur Amir.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Jalani Uji Coba Tahap Ketiga di Amerika, Ini Hasilnya

Pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah, diyakini dapat menekan distribusi sampah ke TPA Cipeucang. Sehingga, Pemkot memiliki tanggung jawab dalam menggandeng seluruh lapisan masyarakat, melalui anggaran yang dimiliki oleh pemerintah.

"Kan ada organisasi kemasyarakatan yang berkiprah di lingkungan hidup dan mereka juga punya pengetahuan pastinya, mereka bisa membantu Pemerintah Tangsel dengan adanya hubungan anggaran kepada mereka. Pemerintah harus memanfaatkan orang yang ada di sekitar situ (TPS3R), itu kan bisa menciptakan lapangan kerja," tegas Amir.

Baca Juga: 2 Pegawai Senior PBB Sebut Tindakan Militer Myanmar memalukan, pengecut dan brutal

"Kita kolaborasi dengan masyarakat, harus dilibatkan, masyarakat jangan dianggap sebagai objek saja tapi masyarakat harus dianggap sebagai subjek dalam setiap pembangunan," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, TPS3R diyakini dapat mengurangi beban sampah ke TPA CIpeucang hingga 70 persen. Jika, pengelolaan dan pembinaannya dilaksanakan secara maksimal. Seperti yang dilakukan pengurus TPS3R Jombang 05, Muhamad Hatta.

""Yang saya tahu, TPS3R di Tangsel itu jumlahnya ada 52. Kalau seperti tempat saya, 70 persen dikelola, 30 persen yang dibuang," kata Muhamad Hatta kepada Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network), Selasa 16 Maret 2021.

"Kalau Pemkot serius dalam memberdayakan TPS3R, saya sangat yakin, persoalan sampah di Tangsel dapat teratasi. Yang terjadi saat ini, banyak TPS3R yang 'mati', karena tidak ada perhatian dari Pemkot," tambahnya.

***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x