2 Pegawai Senior PBB Sebut Tindakan Militer Myanmar memalukan, pengecut dan brutal

- 30 Maret 2021, 08:41 WIB
Pengunjuk rasa anti-kudeta berjalan di belakang barikade saat api membakar di Jembatan Bayint Naung di Mayangone, Yangon, Myanmar 16 Maret 2021.
Pengunjuk rasa anti-kudeta berjalan di belakang barikade saat api membakar di Jembatan Bayint Naung di Mayangone, Yangon, Myanmar 16 Maret 2021. /REUTERS/Stringer

ZONA‌‌‌‌BANTEN.com ‌-Dua pegawai senior PBB mencela kejadian di Myanmar pada hari Minggu, mereka juga menyatakan bahwa komunitas internasional memiliki tanggung jawab untuk melindungi orang dari kekejaman.

Dua pegawai senior tersebut adalah Alice Wairimu Nderitu, selaku UN Special Adviser on the Prevention of Genocide, dan Michelle Bachelet, selaku UN High Commissioner for Human Rights. 

Keduanya mengajukan peringatan keras terhadap naiknya risiko kejahatan kekejaman (atrocity crimes) di Myanmar.

Baca Juga: Weton Ini Identik Mata Keranjang, Menurut Mbah Sunan

Pengajuan itu dilakukan setelah junta militer Myanmar kembali melakukan kekerasan yang menjatuhkan korban jiwa.

Kedua pegawai senior PBB itu sangat mengutuk perbuatan junta militer Myanmar yang tersebar luas, letal, dan semakin menjadi sistematik terhadap para demonstran yang damai.

Selain itu, junta militer Myanmar juga melakukan banyak pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia semenjak mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari 2021.

Baca Juga: Indonesia Giveaway Kian SERU! Uang, Motor, Mobil Siap Dibagikan, Cek Live Streaming Disini

Ribuan orang telah ditahan tanpa dasar, kebanyakan bahkan dihilangkan secara paksa.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x