Tak Ada Reward, Program Bank Sampah Tangerang Selatan Mati Suri

31 Mei 2020, 18:48 WIB
Perbas Tangsel /

ZONABANTEN.com - Program Bank Sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang diyakini dapat mengurangi tonase di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang, nampaknya mati suri. Tak berjalannya program tersebut, disinyalir karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.

Dikatakan Ketua Perkumpulan Bank Sampah (Perbas) Tangsel Wakidi bahwa, program tersebut telah terbentuk sejak 2014 silam. Namun, tidak adanya reward dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, kegiatan yang dianggap dapat mengurangi jumlah sampah ke TPA Cipeucang menjadi terhenti.

Baca Juga: Tanggul TPA Cipeucang Jebol, DLH Tangsel Dianggap Rusak 'Barang' Milik Negara

"Kalau Perbas Tangsel berdirinya Oktober tahun 2019, namun sebelum bernama Perbas, dulu ada namanya Forkas (Forum Bank Sampah Tangerang Selatan) berdiri pada tahun 2014, 3 tahun berjalan, karena Forkas belum berbadan hukum berubah namalah menjadi Sibas (Silaturahmi Bank Sampah Tangerang Selatan) dari 2017 sampai 2019," terang Wakidi kepada wartawan, Minggu (31/5/2020).

"Jadi kendalanya itu masih banyak masyarakat yang tidak minat. Kita sudah bolak-balik mengajak dan sosialisasi, karena kurang disupport, jadinya tidak maksimal. Teman-teman pengurus bank sampah itu, setiap bulan tidak ada yang digaji, tidak ada yang dibayar, mendapatkan bantuan khusus juga tidak ada," tuturnya lagi.

Baca Juga: Mitsubishi Kei Wagon ekX dan eK Wagon Raih Skor Tertinggi JNCAP.

Wakidi menambahkan, menurut data pada bulan Desember 2019 lalu, di Kota bertajuk Cerdas, Modern, dan Religius ini terdapat 290 bank sampah.

"Data dari akhir tahun 2019, di seluruh Tangsel ada 290 bank sampah yang tersebar di 7 kecamatan yang ada di Tangsel," katanya

Seperti diinformasikan sebelumnya, Kepala Bidang Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Wismansyah menyatakan, pihaknya tidak pernah memproses dan mengelola sampah, sejak adanya TPA Cipeucang.

Baca Juga: 11 Tahun Berdiri, Tangsel Tak Pernah Kelola Sampah di Cipeucang

"Tidak ada pemrosesan disini. Karena kuantitas 300 ton per hari kami tidak sanggup melakukan aktifitas proses pengelolaan sampah disini (TPA Cipeucang)," kata Wismansyah beberapa waktu lalu.

"Teknologinya ngga ada. Dulu sempat kita lakukan pengolahannya, tapi hasil olah dengan biaya operasional tidak sebanding. Makanya sulit," tuturnya lagi. *** (Tian)

 

 

Baca Juga: 30 Kata-Kata Romantis Dan Kata-kata Cinta Paling Ampuh Di Tahun 2020

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler