Mudik Sembunyi Dibalik Tumpukan Kerupuk, Ketahuan Petugas Di Merak

30 April 2020, 11:31 WIB
Petugas gabungan Polsek Pulomerak dan Dishub Kota Cilegon saat memeriksa mobil pikap bermuatan kerupuk namun berisi dua orang calon penumpang Pelabuhan Merak, di check point Gerem, Kecamatan Grogol, Rabu, 29 April 2020.* /

ZONA BANTEN – Mudik atau pulang kampung saat menjelang lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat. Sehingga ketika muncul himbauan dan larangan untuk mudik, masyarakat pun menjadi terkaget-kaget, sehingga ada juga yang tetap nekat mudik di tengah larangan dari pemerintah.

Padahal tujuan dari larangan ini adalah untuk menekan penyebaran virus corona yang jumlah pasien terkonfirmasi positifnya masih terus meningkat.

Pihak  kepolisian dan petugas gabungan pun sudah bersiaga untuk melakukan penjagaaan di batas-batas propinsi dan kota. Terutama untuk melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan yang keluar-masuk dari daerah yang sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: PSBB Tahap 2 Di Bogor, 300 Pedagang Pasar Non Reaktif Virus Corona

Walaupun penjagaan semakin ketat, tetapi masih ada saja warga masyarakat yang mencoba dengan berbagai cara untuk melewati penjagaan petugas agar bisa tetap bisa sampai ke kampung halaman.

Seperti halnya petugas gabungan dari Polsek Pulomerak dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon, yang mendapati ada penumpang di Pelabuhan Merak yang bersembunyi di bak pikap bermuatan kerupuk pada Rabu, 29 April 2020.

Para calon penumpang kapal tersebut ketika ditanya, mengaku berangkat dari kota Semarang, Jawa Tengah, hendak menyeberang ke pulau Sumatera dengan tujuan daerah Bengkulu, seperti yang dilansir oleh Pikiran-Rakyat.com pada artikel Kronologi Ditemukannya Pemudik dari Semarang di Dalam Tumpukan Kerupuk

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tegur Bupati Klaten Terkait Penyaluran Bantuan Sosial

Mereka akhirnya ketahuan bersembunyi ketika kendaraan pikap bernomor polisi AE 9736 NF yang mereka tumpangi diperiksa petugas di check point Gerem, Kecamatan Grogol.

Seperti disampaikan oleh Kapolsek Pulomerak, AKP Rifki Seftrian, awalnya petugas mencurigai barang yang dibawa oleh kendaraan pikap tersebut yang terlalu tinggi sehingga mobil tersebut terkesan kelebihan kapasitas.

“Awalnya petugas melihat muatan kerupuknya terlalu tinggi. Setelah disetop di check point, terlihat berat. Padahal, sebanyak-banyaknya muatan kerupuk, tidak mungkin seberat itu,” katanya.

Baca Juga: Jenazah Pasien Covid-19 Tanpa Protokol Lolos Dikirim Ke Garut

Karenanya, petugas pun memeriksa isi muatan yang terdapat pada bak pikap tersebut yang tertutup terpal. Yang mengejutkan, di dalam tumpukan kerupuk tersebut ada dua orang yang bersembunyi.

“Waktu terpal dibuka, ternyata ada dua orang diantara tumpukan kerupuk,” ujarnya.

Melihat hal tersebut, petugas pun memberikan teguran sekaligus sosialisasi tentang larangan mudik yang diberlakukan pemerintah. Kemudian, para petugas meminta mobil tersebut balik arah. “Setelah ketahuan, pada akhirnya petugas meminta mobil ini balik arah,” tuturnya.

Kapolsek pun mengimbau  kepada para warga agar tidak memaksakan diri untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman. Sebab, larangan ini semata-mata untuk memutus rantai penyebaran covid-19.

Baca Juga: Jalani Rapid Test, 641 Warga Jakarta Barat Reaktif Virus Corona

“Ini bukan semata-mata larangan dari Polri, melainkan upaya pemerintah memutus mata rantai covid-19. Maka dari itu, saya imbau kepada seluruh masyarakat, untuk tidak melakukan perjalanan mudik,” ucapnya.***(Tim Zona Banten/Sigit Angki Nugraha)

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler