Masyarakat Banten Harap Tetap Waspada, Berikut Peringatan Cuaca Ekstrem BMKG 10-16 Februari 2021

11 Februari 2021, 08:13 WIB
Warga berada di dalam rumah yang rusak akibat angin puting beliung di Desa Sidamukti, Pandeglang, Banten, Kamis (4/2/2021). Angin puting beliung merusak sebanyak 29 rumah warga di desa tersebut pada Rabu (3/2/2021) malam. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa. /MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA FOTO

ZONA BANTEN - Prakiraan Cuaca BMKG di wilayah Banten pada umumnya diperkirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat.

Seperti halnya di beberapa daerah lain, potensi cuaca ekstrem diperkirakan masih terjadi di wilayah Banten.

Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan akan dampak banjir dengan  status siaga  untuk wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur berdasarkan  prakiraan cuaca berbasis dampak (Impact Based Forecast – IBF) untuk potensi dampak banjir/banjir bandang pada periode tanggal 10-11 Februari 2021.

Baca Juga: MK Tanyakan Surat dari Risma, KPU Surabaya Bungkam dalam Sidang Sengketa Pilkada

Melansir dari laman BMKG, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi cuaca ekstrem pada periode 10-16 Februari 2021.

BMKG mencatat sebagian besar wilayah Indonesia (96 persen dari 342 Zona Musim) saat ini telah memasuki musim hujan.  

Sesuai dengan prediksi, BMKG pada Agustus 2020 lalu, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari – Februari 2021 di sebagian Sumatra bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua.

Baca Juga: Kominfo Buka Beasiswa S2 untuk Kuliah Dalam dan Luar Negeri, Berikut Syarat dan Informasi Lainnya

“Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan,” disampaikan Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (09/02/2021).

Analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Baca Juga: TERKINI BLT UMKM Rp2,4 Juta Bulan Februari 2021: Data Ini Harus Dilengkapi Supaya Dana Bisa Dicairkan

Hal ini disebabkan oleh munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia sehingga mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia dapat turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan INTENSITAS LEBAT yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Lampung.

Baca Juga: Simbol Kebencian Baru di Kapal Perang AS Memicu Kecaman dan Kutukan Angkatan Laut Amerika

Juga di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Kemudian Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (Impact Based Forecast – IBF) untuk potensi dampak banjir/banjir bandang pada periode tanggal 10-11 Februari 2021 dengan status SIAGA adalah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Baca Juga: Sempat Diremehkan, Negara Arab Akhirnya Berhasil Mengirimkan 'Amal' ke Planet Mars

Sementara itu untuk Potensi pertumbuhan Awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL/Occasional) untuk periode tanggal 08-14 Februari 2021 berpotensi di wilayah Bengkulu, Lampung, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua, perairan barat Bengkulu, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa, Selat Makasar, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” ujar Guswanto. ***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler