Network
ZONABANTEN.com - Gareth Southgate, memuji bintang pinjaman Chelsea, Conor Gallagher, setelah ia melakukan debutnya di Inggris pada hari Sabtu 26 Maret 2022, meskipun mengatakan kemitraannya dengan Mason Mount membuat Three Lions 'sensitif' dan memerlukan pergantian taktis.
Inggris tertinggal lebih awal melawan Swiss di Wembley tetapi Gallagher, yang telah bersinar dengan status pinjaman di Crystal Palace di Liga Premier musim ini akan memberi assist kepada, Luke Shaw, menjelang turun minum untuk menyamakan skor.
Tim tuan rumah melihat tim yang lebih mungkin untuk menemukan pemenang di babak kedua dan akhirnya mendapatkannya di menit ke-78 ketika, Harry Kane, menjadi pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa Inggris dari titik penalti untuk mengamankan kemenangan 2-1.
Gallagher, sama sekali tidak terlihat tidak pada tempatnya di panggung internasional dan bekerja tanpa lelah dengan bola, meskipun, Southgate, mengatakan kemitraan lini tengahnya dengan rekan setimnya di Chelsea, Mount, menciptakan beberapa masalah pertahanan yang juga bisa menjadi masalah bagi, Thomas Tuchel, musim depan.
"Kami merasa Mount dan Gallagher sangat bagus dalam menekan dan keduanya menyerang," ucap, Southgate, yang ZONABANTEN.com lansir melalui Sky Sports saat wawancara setelah pertandingan.
“Tetapi kami tahu bahwa sistem itu dapat membuat Anda sedikit rentan terhadap pergantian ke full-back lawan dan pemain Swiss itu melakukannya dengan sangat baik itulah sebabnya kami membuat perubahan bentuk di babak kedua."
"Tetapi kami memiliki gagasan tentang apa yang ingin kami lakukan, dan meskipun kami ingin, Bukayo Saka, dan beberapa bek sayap lainnya untuk melihat itu, saya masih berpikir itu layak untuk dilihat."
Terlepas dari keraguan tentang penggunaan, Gallagher, bersama gelandang serang lain seperti, Mount, Southgate, memuji pemain berusia 22 tahun itu secara berlebihan.
"Dia menular, bukan? Saya pikir dia bisa mengatur nada untuk seluruh tim, kita melihatnya dengan klubnya setiap minggu," tambah, Southgate.
"Dia menekan dengan ambisius. Beberapa pemain mendekati orang dan tidak benar-benar memenangkan bola. Dia pergi dan dia melakukan kontak dan dia banyak membalikkan bola."
"Di babak pertama itu penting. Kami sebenarnya tidak menggunakan bola itu dengan cukup baik. Kami memiliki tiga atau empat momen dalam transisi menyerang di mana, dengan umpan yang lebih baik atau keputusan yang lebih baik, kami seharusnya memanfaatkannya sebelum kami melakukannya pada gol pertama," pungkasnya.***
