“Itu agak aneh dan tidak sesuai dengan cara yang dilakukan di masa lalu. Saya mengalami penurunan berat badan karena berada di karantina dan tidak makan dengan benar sepanjang minggu," tuturnya.
Bintang pelompat ski asal Jerman, Karl Geiger, membahas situasi ini di media sosial dan mempertanyakan soal peraturan untuk pelompat ski wanita.
“Kami tetap bersama apa pun yang terjadi! Namun demikian, saya harus bertanya pada diri sendiri apakah peraturan untuk perempuan diubah dalam semalam, dengan begitu banyak diskualifikasi?!? Itu bukan waktu yang tepat atau tempat yang tepat untuk mendiskualifikasi begitu banyak atlet dari berbagai negara," tulis Geiger di Instagramnya.
Baca Juga: Hasil Newcastle vs Everton: 2 Gol Bunuh Diri Warnai Kemenangan ‘The Magpies’
Pelatih tim nasional Jerman, Stefan Horngacher, juga mengatakan bahwa kontroversi ini tidaklah baik untuk dunia olahraga. Tetapi aturan harus diterima.
“Ini adalah sesuatu yang harus kita bereskan sebelum Olimpiade. Olahraga lompat ski telah mengalami salah satu hari yang lebih gelap yaitu di hari ini," ujar Kepala olahraga lompat ski Norwegia, Clas Brede Braathen.
Slovenia akhirnya memenangkan kompetisi tim campuran lompat ski putri dengan selisih 1.001.5 poin. Rusia berada di urutan kedua (890.3), diikuti oleh Kanada (844,6).
Ini merupakan pertandingan lompat ski terakhir untuk para atlet wanita di Beijing. ***