Dana yang disalurkan umumnya tidak harus berupa uang atau bansos, tetapi bisa juga berupa proyek seperti pembangunan jembatan, jalan tol, bendungan, bandara, dll.
Baca Juga: Hari Hewan Akuatik Sedunia Tanggal 3 April, Ketahui Pentingnya Semua Makhluk Air bagi Ekosistem
Sejarah dan Contoh Politik Gentong Babi
Istilah gentong babi pertama kali dikenal melalui cerita populer The Children of the Public karya Edward Everett Hale pada tahun 1863, di Amerika Serikat.
Istilah gentong babi mulanya digunakan sebagai metafora pengeluaran publik untuk masyarakat. Tetapi setelah perang saudara, maknanya bergeser menjadi sarkastik.
Gentong babi menjadi ejekan bagi politisi yang menggunakan politik penggelontoran dana, demi mengumpulkan dukungan publik.
Salah satu contoh politik gentong babi yang paling terkenal adalah Penggalian Besar Boston, yang dimaksudkan untuk membangun jalan raya antarnegara bagian, di bawah tanah.
Baca Juga: Beredar Wacana Soal Penghapusan Pramuka, Begini Klarifikasi Kemendikbudristek
Mengapa Politik Gentong Babi di Kritik?
Meskipun politik gentong babi seakan dapat mensejahterakan masyarakat, tapi ada berbagai alasan mengapa praktik ini begitu dikriktik.
Beberapa orang berpandangan bahwa politik gentong babi berpotensi menimbulkan pemborosan pengeluaran pemerintahan.
Gentong babi relatif membutuhkan dana besar dan dibebankan pada publik yang luas, tetapi hanya dinikmati oleh kelompok yang lebih sempit.