Mendekati Ramadhan, PBNU Desak Israel Buka Akses Masjidil Aqsa Bagi Muslim Selama Ramadhan

- 9 Maret 2024, 20:56 WIB
Mendekati Ramadhan, PBNU Desak Israel Buka Akses Masjidil Aqsa Bagi Muslim Selama Ramadhan/ANTARA
Mendekati Ramadhan, PBNU Desak Israel Buka Akses Masjidil Aqsa Bagi Muslim Selama Ramadhan/ANTARA /

ZONABANTEN.com – Konflik antara Palestina dan Israel masih saja bergulir. Meski beberapa kali dibahas di forum-forum internasional, tetapi tetap saja konflik itu masih berlangsung. Kali ini Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf bersuara. PBNU mendesak Israel untuk membuka akses Masjidil Aqsa, khususnya bagi umat Muslim selama Ramadhan.

"Kami juga meminta dengan sungguh-sungguh pada penguasa Israel agar membuka akses Masjidil Aqsa untuk beribadah selama Ramadhan ini, karena sudah beberapa waktu ini Masjidil Aqsa ditutup aksesnya dari umat Islam yang ingin beribadah ke sana," kata Gus Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Selain mendesak akses masuk Masjidil Aqsa, PBNU juga menyoroti dari sisi kemanusiaannya. Terutama pada tragedi kemanusiaan yang kian memburuk di Palestina, khususnya di Gaza dan Tepi Barat.

Dalam upaya mencari solusi bagi masyarakat Palestina, Gus Yahya mengaku telah melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, termasuk pemerintah Indonesia melalui menteri luar negeri.

Namun, dia menilai, situasi masih sangat sulit, dengan suara masyarakat internasional yang diabaikan oleh pihak yang terlibat.

Baca Juga: Persib Bandung merebut Peringkat ke-2 setelah bekuk Persija Jakarta

"Kami khawatir malapetaka yang sedang berlangsung cenderung menjadi status quo, karena semua suara masyarakat internasional sama sekali tidak didengar dan diabaikan oleh mereka yang terlibat di dalam bencana Palestina ini," ujar dia.

Oleh karena itu, Gus Yahya mengimbau komunitas internasional, termasuk pemerintah Indonesia, untuk terus mengambil inisiatif diplomatik internasional dan kebijakan-kebijakan yang tegas.

"Inisiatif berupa manuver-manuver diplomatik internasional, atau kebijakan-kebijakan yang decisive (tegas) dan dilaksanakan secara deliberate (hati-hati) secara sungguh-sungguh di lapangan untuk berupaya terus membongkar kebekuan bencana yang sekarang sedang berlangsung," kata dia.

Di samping itu ia juga meminta kepada aktor-aktor global agar mengingat bahwa membiarkan kebrutalan yang terjadi di Palestina bisa memicu dinamika yang berbahaya bagi stabilitas dan keamanan global.

Sebab, konflik ini sudah jadi pembahasan internasional dan dikonsumsi warga internasional, maka atensi warga internasional untuk ikut andil dalam masalah ini sangat besar.

Baca Juga: Jadwal TV RCTI Hari Ini Minggu, 10 Maret 2024 Akan Tayang Go Spot, Cinta Tanpa Karena, Hingga Kiko

Gus Yahya juga mengatakan, pengabaian terhadap konsensus ini dapat mengguncangkan keyakinan masyarakat internasional pada tatanan internasional yang berdasarkan aturan.

"Karena segala prinsip-prinsip hukum internasional dilanggar dan dengan ngotot dilindungi, dibiarkan untuk terus berlangsung dan bisa membuat putus asa seluruh masyarakat internasional atas tatanan internasional yang berdasarkan aturan-aturan yang sudah disepakati," ucapnya.

Untuk itu, ia menuntut kepada aktor-aktor global agar segera menghentikan kekejaman yang terjadi di Gaza dan Palestina serta kembali kepada konsensus internasional yang telah disepakati.

"Kami juga menuntut kepada aktor-aktor global untuk segera menghentikan atrocities (kekejaman), menghentikan malapetaka yang sekarang sedang berlangsung di Gaza dan Palestina, serta kembali kepada hukum dan konsensus-konsensus internasional yang sudah ada," tuturnya.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x