Puasa 2024 Dimulai Tanggal Berapa? Ini Jadwalnya Menurut Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah

- 3 Maret 2024, 10:00 WIB
Puasa 2024 dimulai tanggal berapa? Ini jadwalnya menurut pemerintah, NU, dan Muhammadiyah
Puasa 2024 dimulai tanggal berapa? Ini jadwalnya menurut pemerintah, NU, dan Muhammadiyah /Pixabay

ZONABANTEN.com - Penentuan awal puasa merupakan salah satu peristiwa penting dalam kalender Islam yang memengaruhi jadwal ibadah umat Muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, penentuan awal puasa melibatkan beberapa lembaga dan otoritas, termasuk pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah, yang memiliki pandangan dan metode tersendiri dalam menentukan awal bulan Ramadhan. Umumnya ada dua metode yang umum digunakan untuk menentukan awal bulan Ramadhan baik ikmanur rukyat dan hisab hakiki wujudul hilal.

Metode imkanur rukyat menekankan pada pengamatan langsung hilal atau bulan sabit. Hal ini sesuai dengan ajaran yang diperoleh dari hadits riwayat Abu Hurairah. 

Menurut metode ini, jika hilal terlihat pada malam ke-29 atau malam ke-30, maka itu menandakan awal bulan baru.

Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan masih dianggap berjalan hingga malam berikutnya. Di sisi lain, metode hisab hakiki wujudul hilal lebih bersifat astronomis.

Metode ini menggunakan perhitungan matematis untuk menentukan awal bulan Ramadhan, bahkan jika hilal tidak terlihat dengan mata telanjang. Meskipun kontroversial, metode ini tetap dipertahankan oleh beberapa pihak.

Mengacu pada metode tersebut, biasanya pemerintah menggunakan metode hisab dalam penetapan awal bulan Ramadhan.

Sementara itu, NU cenderung mengikuti metode imkanur rukyat, dengan melakukan pengamatan langsung hilal.

Baca Juga: Kapan Awal Ramadhan 2024 Menurut Muhammadiyah? Ini Jadwal Resmi Hari Pertama Puasa

Di sisi lain, Muhammadiyah mengambil pendekatan yang lebih moderat, menggabungkan kedua metode.

Mereka mempertimbangkan hasil perhitungan hisab, namun juga membuka ruang bagi pengamatan langsung hilal jika memungkinkan.

Lalu pada tahun 2024 ini awal puasa akan dimulai pada tanggal berapa? Apakah ada perbedaan mengenai penentuan awal Ramadhan dari ketiga lembaga tersebut?

Untuk mengetahui lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini mengenai prediksi dari pemerintah, NU, dan Muhammadiyah.

Penentuan Awal Puasa Menurut Pemerintah Indonesia

Pemerintah Indonesia memegang peran penting dalam menentukan awal puasa melalui Kementerian Agama (Kemenag). 

Mereka menggunakan berbagai metode ilmiah, termasuk pengamatan astronomis dan perhitungan matematika, untuk menentukan posisi hilal (bulan sabit) yang menandai awal bulan Ramadan. 

Setiap tahunnya, tim astronomi di Kemenag mengadakan pengamatan untuk menentukan waktu awal puasa dan Lebaran.

Pengumuman resmi dari pemerintah biasanya dilakukan beberapa hari sebelum awal Ramadhan.

Baca Juga: Kapan Awal Ramadhan 2024 Menurut NU? Ini Prediksi Serta Jadwal Penetapan Hari Pertama Puasa

Menurut informasi resmi yang diambil dari laman Kemenag, pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadhan 2024 akan dilakukan pada tanggal 10 Maret 2024. 

Kegiatan ini akan bertepatan dengan 29 Syaban 1445 H dan akan dilakukan di 134 titik pengamatan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hasil dari pemantauan hilal tersebut akan menjadi penentu kapan dimulainya puasa Ramadhan. 

Meskipun hingga saat ini belum ada informasi resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah mengenai awal puasa Ramadhan 2024.

Namun, berdasarkan pada kalender Islam Hijriah yang dirilis oleh Kementerian Agama, diprediksi awal puasa Ramadhan 2024 akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Penentuan Awal Puasa Menurut Nahdlatul Ulama (NU)

NU, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki otoritas besar dalam menentukan awal puasa.

Mereka mengadopsi metode hisab (perhitungan matematis) yang dipimpin oleh Lembaga Falakiyah NU. 

Metode ini didasarkan pada perhitungan ilmiah terhadap gerakan bulan dan matahari.

Baca Juga: Menjelang Ramadhan 1445 H, Kemenag Akan Lakukan Pemantauan Hilal pada 10 Maret 2024

Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menentukan awal bulan Ramadan dan penentuan hari raya lainnya. 

Dalam konteks ini, NU telah melakukan prediksi awal puasa, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH Sirril Wafat, memprediksi jika 1 Ramadhan 1445 H akan bertepatan dengan hari Selasa, 12 Maret 2024 Masehi.

Dalam memprediksi awal Ramadhan tersebut, NU menggunakan metode pemantauan rukyatul hilal, yang mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal dengan mengacu pada kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). 

Menurut kriteria ini, tinggi hilal saat Matahari terbenam minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Walaupun demikian, untuk memastikan keakuratan prediksi awal Ramadhan, LF PBNU akan melaksanakan rukyatul hilal atau pemantauan awal hilal Ramadhan 1445 H pada Ahad, 10 Maret 2024, yang bertepatan dengan 29 Sya'ban 1445 H. 

Proses ini akan dilakukan di berbagai titik yang telah ditentukan, melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak seperti Kementerian Agama, Pengadilan Agama, BMKG, dan masyarakat.

Penentuan Awal Puasa Menurut Muhammadiyah

Muhammadiyah, organisasi Islam yang juga besar di Indonesia, memiliki pendekatan berbeda dalam menentukan awal puasa.

Mereka lebih cenderung untuk mengandalkan metode rukyat (pengamatan langsung) terhadap hilal.

Baca Juga: Kapan Awal Ramadhan 2024? Saat Ini Sudah Masuk Syaban, Ini Awal Ramadhan NU, Muhammadiyah dan Pemerintah

Tim rukyat dari Muhammadiyah tersebar di berbagai wilayah Indonesia untuk melihat langsung kemunculan bulan sabit. Hasil pengamatan ini kemudian diumumkan untuk menentukan awal Ramadan. 

Pendekatan rukyat Muhammadiyah mengedepankan aspek pengamatan langsung yang dianggap lebih sesuai dengan tuntunan syariah.

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan tahun 1445 Hijriah, organisasi Islam Muhammadiyah telah menetapkan tanggal awal puasa dengan menggunakan metode hisab hakiki. 

Berbeda dengan metode rukyat yang digunakan oleh NU dan pemerintah, hisab hakiki Muhammadiyah memperhitungkan gerak benda langit secara lebih akurat.

Metode Hisab Hakiki yang diterapkan oleh Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan Ramadhan telah menarik perhatian dalam kalangan umat Islam di Indonesia. 

Dalam hisab hakiki, penetapan awal bulan baru didasarkan pada tiga kriteria utama yaitu ijtimak (konjungsi) antara bulan dan matahari, ijtimak terjadi sebelum terbenamnya matahari, dan posisi bulan masih di atas ufuk saat matahari terbenam.

Dalam pengumuman resmi yang dirilis melalui laman resmi Muhammadiyah, pihaknya menyampaikan bahwa berdasarkan penggunaan metode Hisab Hakiki, mereka telah menetapkan awal Ramadan jatuh pada tanggal 11 Maret 2024. 

Pengumuman ini disampaikan melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024, yang dirilis pada bulan Januari 2024.

Dengan penetapan tanggal awal puasa Ramadhan berdasarkan hisab hakiki, Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk memberikan panduan ibadah yang berkualitas dan berdasarkan kajian ilmiah yang mendalam, sesuai dengan prinsip-prinsip keilmuan Islam yang mereka anut.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: muhammadiyah.or.id jabar.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x