Network
ZONABANTEN.com - Ramadhan, bulan suci umat Islam, merupakan bulan di mana umat Islam di seluruh dunia menjalankan puasa sebagai salah satu dari lima rukun Islam. Penentuan awal bulan Ramadhan menjadi perhatian utama bagi umat Islam, dan tiap tahunnya, metode yang berbeda digunakan oleh berbagai lembaga dan organisasi, seperti Muhammadiyah dan NU.
Menurut Muhammadiyah, penentuan awal bulan Ramadhan didasarkan pada pengamatan hilal atau awal bulan baru secara langsung dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu.
Metode ini dipercaya sesuai dengan panduan agama Islam dan tradisi yang berlaku di masa Rasulullah SAW.
Penting untuk dicatat bahwa penentuan awal bulan Ramadhan sering menjadi topik diskusi dan perdebatan di kalangan umat Islam, dengan berbagai pendapat dan pendekatan yang berbeda.
Baca Juga: Kapan Awal Ramadhan 2024 Menurut NU? Ini Prediksi Serta Jadwal Penetapan Hari Pertama Puasa
Lalu kapan awal Ramadhan menurut pendapat Muhammadiyah? Apakah hari pertama puasa umat Muslim di Indonesia akan dilaksanakan secara serentak?
Menjawab pertanyaan tersebut, Muhammadiyah sendiri telah mengumumkan secara resmi terkait tanggal awal puasa 2024 ini.
Awal Ramadhan Menurut Muhammadiyah
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, organisasi Islam Muhammadiyah telah menetapkan tanggal awal puasa dengan menggunakan metode hisab hakiki.
Berbeda dengan metode rukyat yang digunakan oleh NU dan pemerintah, hisab hakiki Muhammadiyah memperhitungkan gerak benda langit secara lebih akurat.
Baca Juga: Menjelang Ramadhan 1445 H, Kemenag Akan Lakukan Pemantauan Hilal pada 10 Maret 2024
Metode Hisab Hakiki yang digunakan oleh Muhammadiyah dalam menetapkan awal bulan Ramadhan telah menjadi sorotan dalam kalangan umat Islam di Indonesia.
Hisab hakiki adalah metode perhitungan kalender hijriah yang merujuk pada gerak benda langit, terutama matahari dan bulan sebenarnya.
Dalam hisab hakiki, penetapan awal bulan baru didasarkan pada tiga kriteria utama, yaitu ijtimak (konjungsi) antara bulan dan matahari, ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari, dan posisi bulan masih di atas ufuk saat matahari terbenam.
Dengan mengacu pada ketiga kriteria ini, pihaknya telah melakukan perhitungan yang cermat dan teliti untuk menetapkan awal bulan Ramadhan.
Pendekatan ini memberikan kepastian dan kejelasan bagi umat Islam dalam memulai ibadah puasa dengan penuh keyakinan.
Melansir dari lama resmi Muhammadiyah, pihaknya menyampaikan jika merujuk terhadap penggunaan metode Hisab Hakiki tersebut, maka mereka telah menetapkan awal Ramadan jatuh pada tanggal 11 Maret 2024.
Pengumuman tersebut dikeluarkan melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024, yang dirilis pada bulan Januari 2024.
Dengan adanya pengumuman tersebut, memunculkan spekulasi jika awal puasa antara pemerintah dan Muhammadiyah memiliki perbedaan.
Namun, dengan perbedaan ini seharusnya tidak menjadi permasalahan, karena umat Muhammadiyah tetap bisa menjalankan awal puasa sesuai dengan hisab yang telah ditetapkan oleh organisasinya.
Hal yang terpenting dalam ibadah puasa adalah niat dan pelaksanaannya yang tulus kepada Allah SWT.***
