Sasaran pertama dari pemberontakan itu adalah melumpuhkan Angkatan Darat. Untuk melancarkan rencananya itu mereka membuat para pejabat-pejabat Angkatan Darat harus diculik dan dibunuh, termasuk Jenderal Ahmad Yani.
Berikut kronolgis kejadian detik-detik gugurnya Jenderal Ahmad Yani Dalam Peristiwa G.30S/PKI seperti yang kamu lansir dari sejarahtni.mil.id:
Baca Juga: Sedang Asyik Malam Mingguan, 50 Remaja di Cikupa Kena Sanksi PSBB
Di rumah yang terletak di ujung Jalan Lembang, Jakarta kira-kira pukul 05.00 tanggal 1 Oktober 1965, mbok Milah, pembantu rumah tangga Yani dan Eddy, putra bungsu Yani sudah bangun.
Sementara itu di luar rumah, sekelompok penculik berhasil menyergap pasukan pengawal, mereka memasuki pekarangan. Sersan Tumiran dalam pakaian seragam Cakrabirawa (pasukan Pengawal Istana) masuk melalui pintu depan yang kebetulan tidak terkunci dan memerintahkan mbok Milah membangunkan Jenderal Yani.
Lantaran mbok Milah tidak berani, maka Eddylah yang diperintahkan membangunkan ayahnya tersebut. Beberapa orang anggota penculik masuk melalui pintu samping dan menimbulkan suara bising yang menyebabkan terbangunnya semua anak-anak Yani.
Baca Juga: Ingat Besok Terakhir, Jika Email Verifikasi Akun Kartu Prakerja Tidak Masuk, Coba Langkah Ini
Diberitahukan ada utusan yang menghadap, Jenderal Yani segera bangun dan keluar ke ruang tamu belakang untuk menemui utusan tersebut.
Tidak ada rasa curiga dalam benak Ahmad Yani sebab yang datang itu adalah anggota Cakrabirawa, pasukan pengawal Presiden sendiri.
Sersan Raswad yang memakai tanda pangkat Kapten melaporkan bahwa, Jenderal Yani diperintahkan Presiden segera menghadap ke Istana. Maka berlangsunglah dialog dan peristiwa ini :