Hanya Ada 28 Hari di Bulan Februari, Kenapa Ya? Begini Sejarah dan Penjelasannya

- 21 Februari 2024, 13:30 WIB
Alasan mengapa Februari hanya ada 28 hari
Alasan mengapa Februari hanya ada 28 hari /Darkmoon_Art/Pixabay

ZONABANTEN.com – Hanya ada 28 hari di bulan Februari, kenapa ya? Begini sejarah dan penjelasannya. Jumlah hari dalam satu bulan pada kalender Masehi biasanya adalah 30-31 hari. Namun, ada salah satu bulan yang memiliki hari kurang dari itu. Benar, Februari. Nama Februari berasal dari bahasa Latin “Februa” atau “Februarius” yang artinya bulan untuk pemurnian. Bulan kedua menurut kalender Masehi itu hanya memiliki 28 hari.

Banyak yang bertanya-tanya, mengapa bisa begitu?

Mengutip dari kanal YouTube ILHAM OFFICIAL9, berikut penjelasan mengapa Februari hanya ada 28 hari.

Kalender yang masih bertahan dan digunakan hingga saat ini adalah kalender Masehi, kalender China, kalender Hijriyah, dan kalender Jawa. Umumnya, yang digunakan adalah kalender Masehi.

Baca Juga: Mengapa Februari Hanya Ada 28 Hari? Ketahui Sejarah dan Penjelasannya Berikut

Setiap kalender memiliki perbedaan dalan penamaan bulan dan hari. Bahkan, awal dari permulaan tahun pada masing-masing kalender juga berbeda karena budaya dan sejarah.

Kalender Masehi sendiri merupakan kalender yang dipakai dan diakui secara internasional. Perhitungannya berdasarkan sistem matahari jauh sebelum masa pemerintahan Julius Caesar.

Pada awalnya, Julius Caesar membagi 1 tahun dalam sepuluh bulan, yaitu Martius, Aprilis, Maius, Junius, Quintilis, Sextilis, September, Oktober, November, dan Desember.

Bahkan pada zaman dahulu, perayaan tahun baru jatuh pada tanggal 21 Maret, bukan 1 Januari seperti yang ada sekarang.

Seiring berjalannya waktu, para ilmuwan Mesir pada tahun 47 SM merasa bahwa ada kesalahan pada kalender tersebut.

Setelah Julius Caesar pulang dari Roma, ia kemudian menambhakan dua bulan lainnya, yaitu Januarius dan Februarius.

Oleh karena itu, dalam 1 tahun genap 365 hari, dan setiap 4 tahun sekali, berumur 366 hari atau disebut tahun kabisat.

Baca Juga: Fakta Unik: Mengapa Februari Hanya Memiliki 28 Hari?

Lantas, mengapa Februari hanya ada 28 hari?

Mulanya, Julius Caesar menetapkan 29 hari dalam Februari dan pada tahun kabisat ada 30 hari.

Setelah masa kepemimpinannya selesai, ia digantikan oleh Kaisar Agustus dan ia merubah nama bulan Sextilis menjadi Agustus untuk mengabadikan namanya.

Di kalender sebelumnya, bulan Sextilis memiliki 30 hari. Namun, setelah diganti namanya menjadi Agustus, ia menambah 1 hari pada bulan tersebut hingga menjadi 31 hari.

Sebagai gantinya, Kaisar Agustus kemudian mengambil 1 hari dari bulan Februari dan menambahkannya di bulan Agustus. Itu sebabnya Februari hanya memiliki 29 hari.

Nah, karena tahun kabisat jatuh tepat di Februari, maka Februari hanya memiliki 28 hari dan setiap 4 tahun sekali menjadi 29 hari.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: YouTube Ilham Official9


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x