Elektabilitas Ganjar-Mahfud di Kalangan Warga NU Jawa Timur masih Tertinggi

- 8 Februari 2024, 21:29 WIB
Elektabilitas Ganjar-Mahfud di Warga NU Jawa Timur masih Tertinggi/Ig @ganjar_pranowo
Elektabilitas Ganjar-Mahfud di Warga NU Jawa Timur masih Tertinggi/Ig @ganjar_pranowo /
 
ZONABANTEN.com - Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil surveinya di Jawa Timur. Survei itu mengatakan elektabilitas Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka paling tinggi di antara paslon lain, sebesar 60.1%, lebih dari setengahnya.
 
Hasil tersebut tentu menjadi perhitungan sendiri bagi masing-masing tim pemenangan, karena Jawa Timur selalu menjadi penentu daerah kemenangan.
 
Alasannya karena Jawa Timur jumlah DPT terbanyak kedua. Tercatat sebanyak 31 juta pemilih atau sekitar 15.5% pemilih ada di Jawa Timur.
 
Ada faktor lain kenapa Jawa Timur selalu menjadi daerah menarik. Faktor tersebut karena Jawa Timur adalah basis Nahdlatul Ulama (NU). 
 
Sehingga para pemilih di sana masih mengandalkan namanya pemilih kultural. Pemilih kultural ini biasanya mengacu pada tokoh. 
 
 
Sehingga ketika para Capres datang ke Jawa Timur, yang disasar adalah tokoh sentralnya atau tokoh-tokoh berpengaruh di sana. Sebab, mereka yang dijadikan rujukan untuk memilih yang mana.
 
Tidak bisa dipungkiri, kultural yang paling besar adalah kulturnya NU. Makanya, suara NU di Jawa Timur selalu diperebutkan. 
 
Menurut Poltracking, hampir 80% publik merasa dekat dengan atau berasosiasi dengan organisasi Islam NU. Tetapi suara mereka tidak hanya di satu paslon saja, melainkan menyebar ke masing-masing paslon. Cuma penyebarannya tidak sama, ada kecondongan ke salah satu paslon.
 
Tren basis pemilih NU, kepada Anies
Baswedan – Muhaimin Iskandar cenderung stabil dengan kenaikan tipis (0.7%). Kepada Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan (19.2%). Sedangkan kepada Ganjar Pranowo – Mahfud MD mengalami penurunan (21.7%).
 
Dari situ, bisa dideskripsikan bahwa suara Nahdliyin, sebutan untuk orang NU lebih banyak ke Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Sebab terjelas yang bisa diindikasi langsung tentu karena dilatarbelakangi oleh ketokohannya di NU. 
 
 
Meski begitu pihak Poltracking dalam keterangan rilisnya menerangkan bahwa peta politik akan cukup dinamis mendekati masa pemilihan, sehingga peta saat ini bisa berubah jika ada suatu isu yang sangat mengguncang publik.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Poltracking Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x