Mayoritas ABK, PPLN Cape Town Afrika Selatan Gunakan Whatsapp Group Sebagai Sarana Sosialiasi Pemilu 2024

- 5 Januari 2024, 18:57 WIB
PPLN Cape Town Afrika Selatan Gunakan Whatsapp Group Sebagai Sarana Sosialiasi Pemilu 2024
PPLN Cape Town Afrika Selatan Gunakan Whatsapp Group Sebagai Sarana Sosialiasi Pemilu 2024 /RRI

ZONABANTEN.com – Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Cape Town, Afrika Selatan  menggunakan media sosial sebagai alat sosialisasi Pemilu 2024.

Ketua PPLN Cape Town, Inoki Nurza, mengatakan, sosialisasi Pemilu 2024 ini salah satunya menggunakan media sosial Whatsapp (WA) Grup, Jumat, 5 Januari 2024.

"Jadi, kita sosialisasikan ke WA (WhatsApp) Group, juga dengan media sosial yang kami miliki," kata Inoki dikutip ZONABANTEN.com dari ANTARA.

Baca Juga: Andi Widjajanto Ungkap Strategi TPN Tarik Suara Anak Muda, Pakai Media Sosial

PPLN Cape Town sendiri mencatat ada 125 Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Cape Town.

Mayoritas DPT tersebut bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).

Dengan jumlah DPT yang cukup sedikit dan tersebar cukup luas di beberapa wilayah kerja PPLN Cape Town yang meliputi daerah Western Cape, Eastern Cape, Northern Cape dan Free State, Inoki memanfaatkan Whatsapp (WA) Group dan media sosial lain milik PPLN Cape Town untuk mensosialisasikan Pemilu.

"Biasanya kalau kita undang, karena sebaran DPT atau warga kita itu cukup luas, ada masalah kehadiran yang waktunya enggak pas," katanya.

Meski demikian, sejauh ini PPLN Cape Town juga telah melakukan sejumlah kegiatan sosialisasi secara langsung kepada para WNI di sana.

Baca Juga: TKN Fanta Gelar Tes Kesehatan Gratis di Bekasi, Sosialisasikan Program Prabowo Subianto

"Kami sudah lakukan beberapa kali. Bahkan kami sudah melakukan sosialisasi terakhir itu kerja sama dengan Panwaslu Cape Town. Nah, sosialisasi yang kami lakukan itu mengundang masyarakat, utamanya (WNI di) wilayah Cape Town, ke KJRI," katanya.

Sosialisasi tersebut, lanjut Inoki, dilakukan bersamaan dengan acara yang diadakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Cape Town pada November 2023.

"Terakhir ketika bersama dengan Panwaslu itu kurang lebih November akhir. Itu ada sekitar 70 orang, dan kebanyakan adalah anak buah kapal," kata dia lebih lanjut.

Baca Juga: Satria Mahathir Keroyok Anak DPRD Kepri Hingga Berujung Ditangkap Polisi dan Jadi Tersangka, Ini Faktanya

Terkait DPT, Inoki mengakui bahwa WNI yang terdaftar ke dalam DPT di Cape Town cukup kecil karena banyak WNI yang datang ke Cape Town adalah mereka yang telah menikah dengan warga setempat sehingga banyak di antaranya telah berpindah kewarganegaraan.

Selain itu, ada juga WNI yang usianya masih di bawah 17 tahun sehingga mereka tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam DPT.

"Jadi, saya kira yang tidak terdaftar itu yang tidak memenuhi syarat saja, paling umurnya di bawah 17 tahun, atau misalnya sudah pindah kewarganegaraan karena banyak yang datang kemari adalah yang menikah dengan warga setempat dan ada yang sudah berpindah kewarganegaraan," demikian kata Ketua PPLN Cape Town tersebut.***

Editor: Rahman Wahid


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x