Network
Menurut mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu, SGIE itu bahasa inggris jadi seharusnya Gibran mengejanya dengan logat Inggris juga, yaitu “ES Ji Ai I” bukan dengan logat Indonesia.
Namun, karena demikian yang terjadi, Amien menilai bahwa Gibran telah mempermalukan dirinya sendiri.
“SGIE (State of the Global Islamic Economy) yang betul bacanya harusnya : Es Ji Ai i. Karena ini adalah bahasa inggris bukan bahasa Indonesia! Maunya mempermalukan orang. Eh malah malu sendiri," ujarnya kemudian, yang disampaikan melalui tulisan dalam bentuk gambar.
Baca Juga: Blak-blakan, Dokter Tifa Tuding Gibran Rakabuming Raka Berkarakter Manipulatif dan Licik
Begitu juga dengan Denny Siregar, ia turut mengutarakan tanggapannya dengan maksud mengejek pertanyaan Gibran.
“Harusnya cak imin pas ditanya Es Ji Ai E jawabannya gini, “Saya kurang paham. Saya tahunya Es E M Es You L..” Kalo ditanya balik, “Apa artinya itu cak?” Jawab, “Samsul..,” tulis Denny.
“Muhaimin: “Apa itu SGIE?”. “Gibran: State of Global Islamic Economy!” (Jawab Gibran dengan bangga tapi sambil melihat ata mencontek kertas di atas podium karena dia sendiri tidak hafal juga kepanjangan SGIE)," tulis pemilik akun @cute_jul****.
“Bertanya singkatan bahasa Inggris, dengan cara menyebut huruf menggunakan dialek Indonesia. Tanpa penjelasan latar belakang. Itu kayaknya mainan anak SD.Coba saja Cak Imin nanya: gimana sebagai walikota Anda meningkatkan kualitas KKM?,” tulis pemilik akun @ekokunta****.
Lebih lanjut akun dengan username @muchlis_ar juga turut memberi tanggapan pedas.
“Nanya SGIE hanya untuk menjebak, menjatuhkan. Dan dianya sendiri gak paham. Nanya regulasi carbon storage, dijawab pakek mekanisme standar pembuatan regulasi. Dia balik nyerang, jawabnya kok kemana-mana. Ditanya rasio pajak 23 persen dari apa, dia gak jawab. Malah ngomong kebun binatang. Songong dan kosong,” bebernya.***
