Ditanya Soal Maraknya Bullying, Anies akan Bentuk Komite Anti Perundungan jika Jadi Presiden

- 9 Desember 2023, 13:27 WIB
Anies Baswedan dan Cak Imin saat di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin, 27 November 2023.
Anies Baswedan dan Cak Imin saat di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin, 27 November 2023. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin

ZONABANTEN.com – Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sangat prihatin terhadap masalah perundungan yang marak terjadi di sekolah. Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) berencana akan membentuk sebuah komite yang terdiri dari guru, siswa, orang tua, dan Dinas Pendidikan untuk menangani masalah tersebut, jika pasangan AMIN ini terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Usamah Abdul Aziz, juru bicara Timnas AMIN, menyebut bahwa inspirasi untuk pembentukan komite ini berasal dari program Anies saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Melalui komite tersebut, diharapkan setiap insiden perundungan di sekolah dapat diselesaikan dengan lebih baik tanpa adanya tindakan yang melanggar aturan.

“Pada saat di DKI Jakarta, Anies membuat komite untuk menyelesaikan masalah bullying, yang melibatkan berbagai hal, dalam kasus ini melibatkan murid, guru, orangtua murid, dan pemerintah,” ungkapnya.

Menurutnya, upaya Anies dan Cak Imin dalam menyelesaikan permasalahan perundungan merupakan bagian dari komitmen mereka untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.

“Harapannya ketika nanti diterapkan di setiap sekolah bisa berjalan dengan baik, untuk mencegah terjadinya perundungan,” ujarnya.

Baca Juga: Hari ke-12 Kampanye, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Memiliki Jadwal Berbeda

Satgas Anti Perundungan ala Anies

Saat berkunjung ke Karawang beberapa waktu lalu dalam rangka bertemu dan menjalin silaturahmi dengan para tokoh dan santri di sana, Anies Baswedan berkomitmen untuk membentuk sebuah tim atau satuan tugas yang akan secara aktif mencegah serta menangani perundungan di sekolah dan pondok pesantren. Anies berharap melibatkan murid, guru, orangtua, dan warga sekitar dalam lingkungan sekolah dalam satuan tugas ini.

“Ponpes kan sekolah juga, sekolah sering ada kejadian. Apa yang dibutuhkan? Yang dibutuhkan tim pencegahan kekerasan dengan jelas siapa penanggung jawabnya, siapa anggotanya,” kata Anies pada 4 Desember lalu, sebagaimana yang dilansir dari Pikiran Rakyat Media Network.

Anies menyatakan bahwa tujuan dari langkah ini adalah agar murid yang mengalami kekerasan atau perundungan, beserta orangtua mereka, mengetahui langkah yang harus diambil sebelum mengajukan keluhan ke polisi.

Baca Juga: Pasca Acara 'Desak Anies Lampung', Pesan Anies Baswedan Bikin Terharu

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x