Network
ZONABANTEN.com - Setelah ditetapkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) oleh KPU, Mahfud MD baru melakukan kunjungan pertama kali di kampung halamannya pulau Madura pada hari sabtu 18 November 2023.
Warga Madura pun menyambut kedatangan Mahfud MD di Jembatan Suramadu dengan penuh suka cita. Bahkan mereka juga telah menyiapkan spanduk besar yang bertuliskan “SELAMAT DATANG PUTRA TERBAIK MADURA BAPAK MAHFUD MD”
Menko Polhukam itu mengaku bahwa kepulangannya ke Madura yakni berstatus sebagai Cawapres, bukan dalam rangka kunjungan kerja sebagai Menko Pulhukam.
Itulah alasannya ia berkunjung pada hari libur bukan di hari kerja.
“Sejak ditetapkan sebagai cawapres tanggal 13 November lalu, kegiatan saya sebagai kontestan Pemilu dilakukan setiap akhir pekan, sabtu dan minggu, ditambah cuti setiap hari jumat.” kata Mahfud
Dalam kesempatan yang sama, pendamping pasangan Ganjar Pranowo itu melakukan beberapa kegiatan di Madura. Pertama ia melakukan ziarah kubur ke makam ayahnya di Dusun Plakpak, Pamekasan. Di antara polri yang ikut bertugas mengamankan kedatangannya di makam itu, Mahfud tampak tersenyum kepada salah seorang polri yang di atas saku kanan seragamnya tertulis nama “Jokowi”.
“Saya berjumpa Pak Jokowi di Madura tadi siang. Saya hendak nyekar makam ayahanda di Dusun Plakpak, Pamekasan, tiba-tiba pak Jokowi yang sedang bertugas tersenyum pada saya. Saya membalas senyumnya sambal bertanya apa betul namanya Jokowi.
Dia bilang iya, namanya asli Jokowi. Persisnya, Aiptu Jokowi, personel polri yang ikut bertugas dalam pengamanan kedatangan saya di makam”. Ujar Mahfud kemudian
Sore harinya nya Mahfud kembali melakukan kunjungannya ke Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep.
“Kami bershalawat bersama ribuan santri dan para kyai di Ponpes yang diasuh sahabat saya Prof. KH. Abdul A’la yakni pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk Sumenep,” terangnya
Setelah dari pondok Annuqayah, kemudian Mahfud juga bersilaturahmi ke pondok pesantren Al-Amien Prenduan.
Mahfud mengaku senang setiap berkunjung ke pondok pesantren, ia seperti merasakan pulang ke rumahnya sendiri. Di sana Mahfud juga melakukan shalat maghrib berjamaah bersama pengasuh KH. Ahmad Fauzi Tidjani dan para santri di Masjid Jamik Pondok pesantren Al-Amien.
Selepas itu, Mahfud pun menikmati menu makan malam yang terdiri dari kaldu dan gulai Madura, nasi kebuli, dan durian montong.
“Yang tak bisa dilupakan lezatnya menu makan malam yang disajikan kyai Fauzi pada kami: kaldu dan gulai Madura, nasi kebuli, dan durian montong. Nikmatnya luar biasa,” imbuhnya kemudian.
Terakhir pada malam harinya, bersama para ulama dan habaib Mahfud menghadiri istighosah kebangsaan yang digelar di GOR A. Yani Sumenep. Ribuan masyarakat hadir memenuhi GOR tersebut.***
