“Pendekatan ini mencerminkan bagaimana Indonesia dan ASEAN, sesuai tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’, pusat pertumbuhan dunia, terus berkomitmen menjaga kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem demi masa depan dunia yang lebih baik,” jelas Elwin.
Filosofi mata air sendiri memiliki arti eratnya kerjasama antarnegara ASEAN, dan akan terus-menerus menyuburkan pertumbuhan dunia.
Dipadu dengan layar besar yang menampilkan siluet Istana Presiden di IKN, area penyambutan ini menyimulasikan pengalaman kembali ke alam.
Sementara itu, beautifikasi venue KTT ke-43 ASEAN sendiri menceritakan kesuksesan KTT G20 di Bali pada tahun 2022 lalu.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu KTT Asean, dan Negara Mana Saja yang Mengikutinya
“Di KTT G20, kami bertugas mempercantik alam di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang digunakan saat jamuan makan malam tamu negara. Pada KTT ASEAN ini, kami ingin menyuguhkan sesuatu yang indah, tanpa mengubah banyak struktur gedung. Idenya adalah membawa hutan ke dalam ruangan,” kata Dina Touwani, perangkai bunga dan dekorator area penyambutan.
Dina menambahkan, latar belakang IKN mencerminkan masa depan Indonesia yang tetap mengedepankan kelestarian alam dan lingkungan yang hijau.
Ratusan jenis tanaman dan pepohonan ditampilkan dalam miniatur hutan seluas sekitar 2.000 meter.
“Kami mencari tanaman dan pepohonan melalui riset dan mencari langsung ke hutan di sekitar Jawa Barat. Tanaman dan pohon ada yang disewa da nada yang dibeli. Kami juga memberdayakan para petani untuk menyuplai tanaman,” ungkap Dina.
Selain itu, Dina juga memberikan apresiasi untuk para petani bunga di Jakarta, Tangerang Bogor, dan Lembang untuk menghadirkan hutan hujan tropis di KTT ke-43 ASEAN.