Hari Ini dalam Sejarah: Bandar Udara Kemayoran Resmi Beroperasi pada 6 Juli 1940, Ketahui Sejarah Bandara Ini

- 6 Juli 2023, 09:38 WIB
Mengenal sejarah berdirinya Bandara Kemayoran yang beroperasi pertama kali pada tanggal 6 Juli 1940
Mengenal sejarah berdirinya Bandara Kemayoran yang beroperasi pertama kali pada tanggal 6 Juli 1940 /PPK Kemayoran

ZONABANTEN.com – Hari ini dalam sejarah: Bandar Udara Kemayoran resmi beroperasi pada 6 Juli 1940, ketahui sejarah bandara ini.

Tanggal 6 Juli mungkin memang tidak ada peringatan hari besar atau nasional. Namun, di tanggal ini Bandar Udara Kemayoran resmi beroperasi.

Iya, sebelum adanya Bandar Udara Soekarno-Hatta, ada satu bandar udara atau bandara di Jakarta, yaitu Bandar Udara Kemayoran.

Bandar Udara Kemayoran ini resmi beroperasi pada tanggal 6 Juli 1940 lalu sebelum akhirnya ditutup.

Melansir dari laman PPK Kemayoran, Landasan Bandara Kemayoran mulai dibangun pada tahun 1943 oleh pemerintah kolonial Belanda, lalu diresmikan pada tanggal 8 Juli 1940 sebagai lapangan terbang internasional.

Bandara Kemayoran dikelola oleh Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM).

DC-3 milik KNILM yang terbang dari lapangan udara Tjililitan (sekarang Halim PK), menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara Kemayoran, 2 hari sebelum peresmian.

Pesawat sejenis juga menjadi yang pertama bertolak dari Kemayoran menuju Australia sehari kemudian.

Untuk airshow pertama, diselenggarakan bertepatan dengan hari ulang tahun Raja Belanda, yaitu tanggal 31 Agustus 1940.

Baca Juga: 6 Juli Beroperasinya Bandara Kemayoran, Begini Sejarah Bandara yang Sempat Dikunjungi Banyak Pemimpin Negara 

Selain digelarnya pesawat-pesawat milik KNILM, ada pula beberapa pesawat pribadi dan Aeroclub di Batavia yang meramaikannya.

Seperti Buckmeister Bu-131, Jungmann, de Havilland DH-82 Tigermoth, Piper Cub, dan pesawat Walraven W-2 yang pernah melakukan penerbangnan Batavia-Amsterdam pada 27 September 1935.

Namun, saat Perang Asia-Pasifik, Bandara Kemayoran juga menjadi salah satu korban serangan pesawat-pesawat Jepang. Tanggal 9 februari 1942, 2 pesawat DC-5, 2 pesawat Brewster dan 1 pesawat F-VII terkena serangan hingga beberapa pesawat KNILM terpaksa diasingkan ke Australia.

Saat masa kekuasaan Jepang (1942-1945), pesawat-pesawat buatan Jepang mengisi Kemayoran. Pesawat yang pertama mendarat adalah pesawat tempur Mitsubishi A6M2 Zeke, atau yang dikenal dengan nama Navy-0 atau Zero.

Setelah Jepang menyerah, giliran pesawat-pesawat Sekutu yang memenuhi Kemayoran. Seperti Supermarine Spitfire, B-25 Mitchell, dan p-51 Mustang.

Saat masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, dibuatlah Garuda Indonesia Airways, yang membuat pesawat-pesawat modern saat itu hadir di Kemayoran.

Era penerbangan sipil modern pada tahun 1950-an ditandai dengan beroperasinya pesawat bermesin jet.

Kala itu, pesawat-pesawat turboprop berdatangan ke Kemayoran, seperti Saab 91 Safir, Grumman Albatros, Ilyushin II-14, Cessna, dan pesawat-pesawat buatan Nurtanio seperti NU-200 Sikumbang, Belalang, dan Kunang.

Bahkan, berbagai kepala negara dunia juga pernah menginjakkan kakinya di Bandara Kemayoran dengan diselenggarakannya acara tingkat internasional, seperti Konferensi Asia Afrika pada era Soekarno.

Baca Juga: Sejarah Dibentuknya Bandara Kemayoran, Pertama Kali Beroperasi pada 6 Juli 1940 hingga Menjadi Kompleks PRJ 

Militer Indonesia, AURI (sekarang TNI AU) juga memanfaatkan Bandara Kemayoran pada tahun 1950-an sampai awal 1960-an.

Pada tanggal 29 Oktober 1973, pesawat DC-10 milik KLM yang disewa oleh Garuda untuk angkutan jamaah haji tercatat sebagai pesawat terbesar dan terberat yang pernah mendarat di Bandara Kemayoran.

Bandara Kemayoran semakin sibuk pada tahun 1970-an, hingga pemerintah membuka Bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara internasional pada 10 Januari 1974, sedangkan penerbangan domestik seluruhnya masih bertempat di Kemayoran.

Hingga di hari-hari terakhir beroperasi, pada tanggal 31 Maret 1985, masih terdapat beberapa pesawat yang dulunya hadir saat peresmian Bandara Kemayoran.

Pesawat DC-3 Dakota menjadi pesawat terakhir yang meninggalkan Bandara Kemayoran sebelum landasan udara itu ditutup.

Bulan pertama sejak ditutupnya Bandara Kemayoran dan pindah ke Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, suasana bandara masih tampak hidup walau tanpa aktivitas penerbangan. Bandara Kemayoran masih dipakai sebagai arena IAS pada tahun 1986.

Kini, kawasan Bandara Kemayoran berubah menjadi kompleks Pekan Raya Jakarta atau PRJ dan Kotabaru Kemayoran.

Meski begitu, saat ini bangunan yang dulunya digunakan untuk terminal dan ruang tunggu penumpang bandara masih berdiri walaupun tampak tidak terurus.

Di bandara juga masih terdapat menara pengawas udara, yang menjadi sisa peninggalan kejayaan Bandara Kemayoran dengan menara pengawas lalu lintas udara pertama di Indonesia.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: PPK Kemayoran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x