Network
ZONABANTEN.com - Warga Negar Indonesia (WNI) telah dievakuasi dari Ibu Kota Sudan. Hal ini juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, bahwa sebanyak 897 WNI telah dievakuasi.
"Jumlah yang dievakuasi baik tahap satu maupun tahap dua sebanyaj 897 WNI," ujar Retno.
Retno menjelaskan, 557 sudah berada di Jeddah, Arab Saudi dalam proses dipulangkan ke Indonesia.
Sebelum itu, Retno menyebutkan sebanyak 1.209 WNI tinggal di Sudan dan data tersebut diperoleh dari KBRI Khartoum.
Baca Juga: Jadwal NET TV Hari Ini Kamis, 27 April 2023, Akan Tayang Masakuy, Di Balik Mitos, Hingga Biar Viral
Namun, setelah data diperbarui, total WNI menjadi 937, 897 diantaranya telah dievakuasi oleh pemerintah, 15 sisa WNI melakukan evakuasi mandiri.
"Sementara itu, 25 WNI menyatakan tidak ikut evakuasi karena alasan keluarga," ujarnya.
Pertempuran antara tentara Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang terjadi 15 April telah memakan korban sebanyak 459 tewas dan 4.072 terluka.
Hal ini membuat para masyarakat takut dan khawatir dalam menyelamatkan diri dari kerusuhan tersebut.
Baca Juga: Jadwal NET TV Hari Ini Kamis, 27 April 2023, Akan Tayang Masakuy, Di Balik Mitos, Hingga Biar Viral
Banyak korban yang meninggal didominasi oleh warga sekitar, dimana mereka tidak ikut terlibat dalam kerusuhan yang terjadi.
Selain memakan banyak korban, semua fasilitas yang ada di negara ini juga hancur diakibatkan oleh peperangan. Bangunan-bangunan roboh karena tembakan peluru, geranat, dan alat-alat yang digunakan saat perang.
Konflik tersebut diakibatkan adanya ketidaksepakatan antara SAF dan RSF mengenai reformasi kemanan militer.
Pertempuran di Sudan telah berhenti sementara sejak Selasa 25 April 2023 setelah kedua pihak menyetujui gencatan senjata selama 3 hari.
Dengan begitu, penduduk Sudan bisa meninggalkan kota dan negara-negara yang lain bisa mengungsikan para warganya. ***
