Hal tersebuttelah dikonfirmasi oleh Yudo Margono selaku Panglima TNI Laksamana.
Yudo Margono mengatakan bahwa status siaga tempur perlu lebih ditekankan. Ini dikarenakan bahwa selama ini TNI hanya melakukan operasi teritorial dan operasi komunikasi sosial.
Kedua jenis operasi tersebut dilatarbelakangi oleh kerawanan masyarakat yang tidak tinggi. Namun, untuk daerah tertentu dengan tingkat kerawanan tinggi, status siaga tempur perlu ditekankan.
Baca Juga: Jadwal TV ANTV Hari Ini Kamis, 27 April 2023 Akan Tayang Shiva, Ratu Anupamaa, Hingga Garis Tangan
Status siaga tempur ini disampaikan oleh Yudo Margono usai menghadiri rapat yang dipimpin oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin. Rapat tersebut memiliki fokus bahasan mengenai Papua.
Sebelumnya, status siaga tempur pada daerah-daerah yang rawan telor dan serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris ini diumumkan oleh Yudo Margono pada tanggal 18 April 2023.
Siaga tempur bagi prajurit TNI ini disebut memiliki tujuan untuk memperkuat naluri bertempur para prajurit. Naluri siap tempur ini sangat baik untuk diasah apalagi dalam mempersiapkan diri akan serangan KKB.
"Itu kan bukan operasi militer, siaga tempur, siaga tempur itu kan untuk pasukan kita sendiri supaya siaga sewaktu-waktu diserang. TNI ini kan harus selalu siaga pasukan itu," ujar Yudo Margono.
Yudo Margono menambahkan bahwa status siaga tempur itu bukan berarti prajurit TNI akan bertindak ofensif.