Digitalisasi majalah Aktuil dilakukan melakukan scan setiap halaman menjadi bentuk file.
Baca Juga: Sinopsis Patriots Day, Film Bioskop Trans TV Malam Ini
Majalah ini diterbitkan pada tahun 1967-1978 dengan jumlah 200 eksemplar.
“Setelah proses digitalisasi selesai, file akan kita tampilkan di website MMI, sehingga masyarakat bisa mengakses,” tutur Hengki.
Untuk mendapatkan bantuan dari Unesco, MMI sebelumnya mendaftar dan mengikuti proses seleksi.
Dari total 30 organisasi yang bergerak di bidang pelestarian budaya, ada 8 organisasi dari 6 negara yang terpilih.
Baca Juga: Gelar Ops Patuh Kalimaya 2020, Polda Banten Tilang 503 Pengendara di Hari ketiga
MMI menjadi perwakilan dari Indonesia.
“Unesco memiliki komite Asia Pasific yang bergerak di bidang kebudayan, beruntung MMiI terpilih menjadi organisasi yang mendapatkan hibah ini,” ujarnya.
Hengki menambahkan, selain proses digitalisasi majalah Aktuil, MMI juga berupaya melakukan hal serupa pada koleksi piringan hitam, CD, hingga kaset.