Network
ZONABANTEN.com – Pembatalan pemberangkatan haji tahun 2020, ternyata memberikan dampak pada banyak propinsi serta kabupaten/kota di tanah air. Termasuk Kota Pagar Alam di Propinsi Sumatera Selatan.
Seperti dikutip dari situs sumsel.kemenag.go.id, Humas Kantor Kementerian Agama (Kakemenag) Pagar Alam memastikan tidak ada kemungkinan penambahan kuota Calon Jemaah Haji (CJH) tahun 2021, meskipun CJH tahun 2020 dibatalkan atau ditunda keberangkatanya. Kasi Pelaksanaan Haji dan Umrah Kakemenag Pagaralam, H. Silahudin, S.Ag, M.Pd.I, mengatakan bahwa yang mengatur perihal penambahan kuota jemaah haji adalah peraturan international.
“Jadi kalapun ada, itu biasanya merupakan kuota negara yang dipindahkan ke negara lain juga. Sehingga nanti sebarannya bisa dibagi ke daerah-daerah dalam satu negara tersebut,” jelasnya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu, 1 Juli 2020.
Baca Juga: Tega Habisi Pacar karena Cemburu di Karawaci, Pelaku Terancam Hukuman Mati
Yang Jelas, menurut Silahudin, dengan adanya surat keputusan Kemenag nomor 494 tahun 2020 tentang pembatalan pemberangkatan ibadah haji, secara otomatis jadwal keberangkatan mundur satu tahun. Sehingga daftar tunggu yang sebelumnya hanya 20 tahun kini menjadi 21 tahun.
“Kan yang tahun ini (2020) berangkat tahun depan (2021). Jadi otomatis yang berangkat tahun depan pun juga mundur satu tahun. Bukan berarti CJH tahun ini akan berangkat bersamaan dengan CJH tahun depan,” terangnya.
Seperti diketahui, ada 65 CJH asal Pagar Alam yang sudah menyelesaikan dan melunasi angsuran haji dan mengalami pembatalan keberangakatan, serta 7 CJH cadangan. Yang terkonfirmasi akan mengusulkan pengembalian pelunasan biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih hingga saat ini belum ada.
Sementara untuk jumlah CJH asal Propinsi Sumatera Selatan berjumlah 7.012 orang. ***
