Network
ZONABANTEN.com - Baru beberapa hari menjabat, Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa dikabarkan kini ditangkap.
Teddy Minahasa dikabarkan ditangkap terkait kasus dugaan narkoba.
Penangkapan Teddy Minahasa disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Kupu-Kupu untuk Mengetahui Lebih Banyak Tentang Kepribadianmu
Dikutip ZONABANTEN.com dari PikiranRakyat.com, Sahroni tak merinci mengenai kabar penangkapan tersebut. Dia juga tak menjelaskan dari mana asal informasi itu.
"Diduga bener (ditangkap)," kata Sahroni saat dikonfirmasi, Jumat, 14 Oktober 2022.
Teddy baru saja menjabat sebagai Kapolda Jatim menggantikan Irjen Nico Afinta yang dimutasi.
Hal itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2134 IX/KEP/2022.
Untuk diketahui, Teddy Minahasa baru saja ditunjuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolda Jatim menggantikan Irjen Nico Afinta yang dimutasi.
Sebelumnya, Sejumlah jabatan strategis pernah diemban Teddy Minahasa, di antaranya pernah menjabat sebagai Kapolres Malang Kota pada 2011.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1063: Pemilik Buah Iblis Myhtical Zoan Muncul Lagi
Teddy Minahasa juga pernah menjadi ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tahun 2014 dan Staf Ahli Wakil Presiden hingga 2017. Pada tahun yang sama, ia dipercaya menjadi Karo Paminal Divisi Propam Polri.
Kemudian, pada Agustus 2018, ia menjabat Kapolda Banten menggantikan Listyo Sigit Prabowo. Namun jabatannya tak berlangsung lama, hanya 3 bulan.
Teddy Minahasa kembali dimutasi ke menjadi Wakapolda Lampung pada tahun itu, sebelum akhirnya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat sejak 2021.
Baca Juga: Pelajari Nilai Tentang Memperbaiki Sesuatu di Hari Perbaikan Internasional Tanggal 15 Oktober
Selain itu, Teddy Minahasa juga saat ini menjadi Ketua Komunitas Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) periode 2021-2026.
Disclaimer: Artikel ini telah tayang di PikiranRakyat.com dengan judul Profil Teddy Minahasa: Kapolda Jatim Baru yang Diduga Ditangkap Terkait Narkoba, Punya Kekayaan Rp29,9 M (Pikiran Rakyat/Yudianto Nugraha)***
