Barulah setelah itu, Sultan Hamengkubuwono segera memerintahkan rakyat untuk membabat hutan tadi untuk mendirikan keraton.
Setahun kemudian, Sultan Hamengkubuwono I berkenan memasuki istana baru sebagai peresmiannya.
Dengan demikian, berdirilah Negari Ngayogyakarta Hadiningrat, atau Kota Yogyakarta. Sultan Hamengkubuwono I menetap di keraton baru, di mana persemiannya terjadi pada 7 Oktober 1756.
Pada perayaan HUT ke-266 Kota Yogyakarta, pemerintah daerah setempat mengusung tema “Sulih, Pulih, Luwih”. Bersamaan dengan temanya, dibuatlah logo dengan makna yang senada.
Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Laut Sedunia 2022 dengan Desain Terkini, Cocok Dipasang di Media Sosial
Logo untuk memperingati HUT ke-266 Kota Yogyakarta berupa gunungan dengan 5 elemen yang tersusun.
Seperti apa logo HUT ke-266 Kota Yogyakarta dan makna yang terkandung di dalamnya? Simak penjelasannya berikut:
1. Motif Lengkung Emas
Motif ini melambangkan seorang raja atau pemimpin, diambil dari ornamen lampu Jogja yang berpasangan dengan motif flora hijau.