Kementerian Kesehatan Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Bulan Mei dan Agustus

- 19 Mei 2022, 16:23 WIB
Kementerian Kesehatan Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Bulan Mei dan Agustus
Kementerian Kesehatan Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Bulan Mei dan Agustus /Pexels

ZONABANTEN.com – Melalui media sosial resminya, Kementerian Kesehatan mengumumkan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022.

Program BIAN sendiri adalah pemberian imunisasi tambahan campak rubella serta melengkapi dosis imunisasi polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat.

Berdasarkan data dari Kemkes, masih ada 1,7 juta anak-anak di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama pandemi Covid-19. Jumlah kunjungan ke Posyandu menurun hingga 70 persen karena pandemi tersebut. Daerah terbanyak adalah Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumetara Barat, dan DKI Jakarta.

Baca Juga: UAS Dideportasi, Fadli Zon: Indonesia Dipandang Sebelah Mata, Mungkin Kebanyakan Utang

Dilansir dari instagram Kemkes, jumlah anak tanpa imunisasi lengkap yang tinggi meningkatkan jumlah kasus PD31 dan Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti campak, rubella, dan difteri.

Program tersebut sebagai upaya untuk menambah cakupan imunisasi rutin pada anak. Untuk diktetahui bahwa cakupan imunisasi yang sempat menurun selama pandemi Covid-19.

Dengan mengikuti BIAN maka dapat mencegah anak-anak mengalami sakit dan cacat akibat sakit campak, Rubela, Polio, Difteri, Pertusis atau batuk rejan, Hepatitis B, Pneumonia atau radang paru, dan Meningitis atau radang selaput otak.

Baca Juga: Waspada Malware Telepon Palsu Lebih Canggih incar Nasabah Bank

Dalam postingan instagram Kemenkes tersebut, disebutkan bahwa pelaksanaan akan dibagi menjadi dua tahap. Untuk tahap pertama akan dilaksanakan pada bulan Mei ini di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Khusus untuk wilayah tersebut, akan diberikan kepada anak dengan usia kurang dari 15 tahun. Sedangkan tahap dua digelar pada bulan Agustus 2022 mendatang di wilayah Jawa dan Bali.

Untuk pelaksanaan tersebut, Kemkes akan memperluas layanan kesehatan dengan melakukan reaktivas 300 ribu Posyandu di seluruh wilayah Indonesia. reaktivasi tersebut juga upaya meningkatkan jumlah kunjungan ke Posyandu.

Strategi lain adalah, kemkes menambah tiga jenis imunisasi rutin. Sebelumnya imunisasi rutin hanya 11 vaksin sekarang akan ditambah menjadj 14 vaksin. Tambahan vaksin antara lain vaksin Rolavirus (anti diare), vaksin PCV (anti pnreumonia), dan vaksin HPV (mencegah kanker serviks).

Baca Juga: Waspada Malware Telepon Palsu Lebih Canggih incar Nasabah Bank

Kemenkes juga akan melakukan digitalisasi pada data imunisasi. Data tersebut akan masuk dalam satu aplikasi pencatatan bernama Aplikasi Sehat IndonesiaKu atau disingkat ASIK. Data imunisasi anak akan masuk pada aplikasi ASIK dan terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi ASIK akan digunakan oleh semua Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

Strategi selanjutnya, Kemenkes akan menerapkan sistem imunisasi yang sama seperti vaksinasi Covid-19 yaitu undangan imunisasi melalui aplikasi. Sistem tersebut akan memudahkan tenaga kesehatan untuk mengetahui data anak yang sudah atau belum divaksin.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi, dilansri dari website resmi Kemkes mengharapkan orang tua agar segera membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan terdekat untuk melaukan imunisasi rutin.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Kemenkes RI Promkes Kementerian Kesehatan sehatnegeriku.kemenkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x