UAS Dideportasi, Fadli Zon: Indonesia Dipandang Sebelah Mata, Mungkin Kebanyakan Utang

- 19 Mei 2022, 15:49 WIB
Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad. /Antara foto/


ZONABANTEN.com - Ustad Abdul Somad yang biasa disapa UAS mendapat perlakuan tidak baik saat dirinya beserta keluarga mengunjungi Singapura.

UAS yang datang beserta rombongan keluarga ke Singapura untuk berwisata harus ditahan di kantor Imigrasi Singapura, lalu dideportasi kembali ke Indonesia.

UAS sempat dikurung di sebuah ruangan seperti penjara sebelum dideportasi, tak ayal hal tersebut mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, salah satunya politikus Fadli Zon yang turut menanggapi.

Baca Juga: Safa Space Viral di Twitter, Berikut 5 Fakta Perseteruan Safa dan Fans NCT

lewat akun twitternya @fadlizon mengungkapkan kritikannya, menurutnya Indonesia sudah dipandang sebelah mata oleh Singapura, tidak lagi memiliki wibawa.

"Indonesia sdh dipandang sebelah mata oleh Singapura. Tak ada lg wibawa sbg bangsa besar. Mungkin kebanyakan utang," tulis akun @fadlizon

Capture Twitter fadlizon
Capture Twitter fadlizon

Tulisannya menanggapi cuitan dari politikus lainnya Fahri Hamzah yang juga merasa keberatan terkait kejadian yang dialami UAS.

Baca Juga: Update Sebaran Corona di Indonesia Hari Ini Kamis 19 Mei 2022, 318 Kasus Baru Covid-19

"Menolak perjalanan pribadi seorang biksu Myanmar atau pendeta Singapura atau Ustadz Indonesia bukanlah sebuah tindak keimigrasian yg beradab. Apalagi jika perjalanan itu murni perjalanan wisata dgn perempuan dan anak bayi di bawah 1 tahun. Ini melanggar nilai2 dasar ASEAN," tulis Fahri Hamzah

Diketahui sebelumnya, UAS mendapat perlakuan tidak baik, dikurung dan dideportasi dari Singapura, kabar tersebut diunggah lewat akun Instagram Pribadinya.

UAS memberikan keterangan dirinya ditahan di ruang 1x2 meter seperti penjara di Imigrasi, sebelum dirinya dideportasi dari Singapura.

Mendapat perlakuan tidak menyenangkan, UAS meminta agar DPR-RI mendesak dubes Singapura memberikan penjelasan terkait adanya deportasi kepada UAS.

Baca Juga: Tim Jerman Pertama! Kejutan Frankfurt Juara Liga Europa, Mereka Akan Mengancam Liga Champions Musim Depan

Padahal beberapa hari sebelum keberangkatan semua persyaratan telah terpenuhi, ICA sudah dikeluarkan arrival card, semua rute perjalanan jelas, dengan 1 unit mini van dan 7 orang penumpang, 5 dewasa 2 anak-anak.

Namun sesampainya UAS di Pelabuhan tanah merah beserta rombongan lainnya, UAS ditarik ke pinggir tempat orang berlalu-lalang, bahkan UAS yang hendak memberikan tas berisi perlengkapan bayi kepada Istrinya yang berjarak 5 meter tidak diizinkan.

Kemudan semua orang dalam rombongan termasuk Istri UAS yang sudah hampir keluar pelabuhan kembali ditarik masuk ke dalam kantor Imigrasi. UAS sendiri dimasukan ke dalam ruangan 1x2 meter beratap jeruji selama 2 jam, sedangkan yang lainnya di ruang berbeda.

Baca Juga: Expo Karya Kreatif Banten 2022 Segera Hadir! Ada Apa Aja Ya?

Pukul 17.30 UAS dan rombongan kembali dipulangkan ke Batam dengan menggunakan Kapal Feri terakhir.

Diketaui UAS dilarang masuk Singapura karena dianggap ekstrimis oleh pihak Singapura karena beberapa materi ceramahnya.

Namun begitu, UAS merespons santai tudingan Singapura yang menganggapnya pro terhadap ekstremisme, UAS mengatakan semua yang dikatakan dalam materi ceramahnya selama ini sudah sesuai dengan ajaran agama Islam.

UAS mencontohkan materi ceramahnya soal martir bunuh diri. Baginya materi itu berdiri dalam konteks perang antara Palestina dengan Israel. Ia juga mengklaim materi dakwah yang diucapkannya memiliki dasar dari para ulama, yang diungkap lewat video kanal Youtube Refly Harun.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Twitter @fadlizon Instagram @ustadzabdulsomad_offical


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x