Waspada! Sekitaran Selatan dari Jawa Tengah Mulai Memasuki Musim Pancaroba

- 7 April 2022, 14:32 WIB
IlustrasiWaspada! Sekitaran Selatan dari Jawa Tengah Mulai Memasuki Musim Pancaroba (Pixabay / Febriamar)
IlustrasiWaspada! Sekitaran Selatan dari Jawa Tengah Mulai Memasuki Musim Pancaroba (Pixabay / Febriamar) /

ZONABANTEN.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahw sekitaran selatan dari wilayah Jawa Tengah dan pegunungan bagian tengah dari Jawa Tengah mulai memasuki musim pancaroba atau pergantian musim hujan ke musim kemarau.

"Sekarang sudah memasuki masa peralihan, ditandai dengan suhu udara yang semakin panas pada pagi dan siang hari," ucap seorang Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, yakni Teguh Wardoyo, di Cilacap, Kamis 7 April 2022.
 
Sebagai gambaran, Teguh menjelaskan, bahwa suhu udara maksimum di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung dalam beberapa hari terakhir ini berkisar antara 32 hingga 33 derajat Celsius, hal ini mengalami peningkatan dari suhu udara pada bulan sebelumnya yakni bulan Maret 2022, yang berada dalam kisaran antara 31 hingga 32 derajat Celsius.
 
 
Masuknya musim pancaroba, menurut Teguh, juga dimulai dengan adanya angin yang berubah-ubah arah serta hujan lebat yang tiba-tiba turun disertai petir dan angin kencang.
 
"Hujannya tidak merata serta cenderung sering terjadi pada sore dan malam hari," ujarnya.
 
"Oleh karena itu, masyarakat masih perlu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi, terutama di wilayah pegunungan tengah Jateng karena curah hujan pada bulan April 2022 diprakirakan masih tinggi," tambahnya.
 
Menurutnya, curah hujan di sekitar wilayah pegunungan tengah daerah Jawa Tengah pada bulan April 2022 ini diprakirakan akan berkisar antara 300 hingga 500 milimeter dan di sekitar wilayah Cilacap pada umumnya mencapai 200 hingga 300 milimeter, kecuali sekitaran di Majenang (Cilacap bagian barat-utara) yang curah hujannya diprakirakan berkisar antara 300 hingga 400 milimeter.
 
 
Ia menyampaikan, bahwa wilayah perairan selatan dari Jawa Barat sampai dengan Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jawa Barat-Daerah Istimewa Yogyakarta sekarang juga sedang memulai masa peralihan dari musim angin baratan mengarah musim angin timuran.
 
"Nantinya kalau sudah benar-benar sudah masuk ke masa transisi, gelombang di wilayah perairan maupun Samudra Hindia akan landai. Kalau sekarang masih fluktuatif, kadang terjadi gelombang tinggi, karena masih adanya tekanan rendah di Samudra Hindia selatan-barat daya Pulau Jawa," ujar, Teguh Wardoyo.
 
Ia juga memberikan contoh pada 7 April pukul 19.00 WIB hingga 8 April pukul 19.00 WIB tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Sukabumi-Cianjur, perairan selatan Garut-Pangandaran, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen-Purworejo, perairan selatan Yogyakarta, dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah-Yogyakarta dapat diprakirakan 1,25 meter hingga 2,5 meter atau hanya masuk kategori sedang.
 
 
Dari 8 April pukul 19.00 WIB hingga 9 April pukul 19.00 WIB, tinggi gelombang di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa Barat maupun Samudra Hindia selatan Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta diprakirakan berkisar 2,5 meter hingga 4 meter atau masuk dalam kategori tinggi dan tinggi gelombang di perairan selatan Sukabumi hingga Yogyakarta diprakirakan 1,25 meter hingga 2,5 meter.****

Editor: Siti Fatimah Adri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah