Network
ZONABANTEN.com – Polemik minyak goreng masih terus berlanjut, dimana berbagai pandangan dari Lembaga non pemerintah memberikan argumentasi tentang hal ini.
Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) mengharapkan pada pemerintah memastikan pembagian dan sebaran minyak goreng curah bersubsidi yang ditetapkan dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter sesuai target yang diharapkan.
"Jangan sampai kelompok konsumen minyak goreng premium mengambil hak konsumen menengah bawah dengan membeli, apalagi memborong minyak goreng non premium yang harganya jauh lebih murah," sebut Ketua LKY Saktya Rini Hastuti lewat pernyataan tertulisnya di Yogyakarta, Jumat.
Menurutnya, idealnya subsidi minyak goreng bersifat tertutup yang ditetapkan secara by name by address, sehingga subsidinya tepat pada targetnya.
Sementara subsidi terbuka seperti saat ini, menurutnya, berpotensi salah sasaran, karena minyak goreng murah gampang diboyong oleh kelompok masyarakat yang mampu.
Baca Juga: YLKI Mendorong KPPU Telusuri Dugaan Kartel-Oligopoli Bisnis Minyak Goreng
"Masyarakat menengah bawah akibatnya kesulitan mendapatkan minyak goreng murah. Pemerintah seharusnya belajar dari subsidi pada gas melon," katanya.
Ia menyatakan pengalihan subsidi dari minyak goreng premium ke minyak goreng curah seyogyanya diiringi dengan pengawasan mutu dari minyak goreng curah yang ada.
"Mutu minyak goreng curah perlu mendapat perhatian dari pemerintah," ucapnya.
