Profil W.R. Soepratman, Komponis Berbakat Pencipta Lagu Indonesia Raya

- 9 Maret 2022, 12:49 WIB
Ilustrasi. Profil WR. Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya
Ilustrasi. Profil WR. Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya /museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id

ZONABANTEN.com - Siapa yang tidak mengenal W.R. Soepratman? Salah satu pahlawan yang karyanya menjadi kebanggan Indonesia.

Nama lengkapnya adalah Wage Rudolf Soepratman. Ia seorang guru, wartawan, violinis, dan komponis Hindia Belanda.

Karya ciptaannya yang terkenal adalah lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya". Wage Rudolf Soepratman lahir pada 19 Maret 1903 di Purworejo, Jawa Tengah.

Ia lahir dari pasangan Djoemeno Senen Sastrosoehardjo alias Abdoel Moein dan Siti Senen, sebagai anak ketujuh dari sembilan bersaudara.

Baca Juga: The Real Sultan, Jun Ji Hyun Beli Gedung Mewah Seharga Rp589 Miliar

Pada tahun 1914, Soepratman ikut kakak sulungnya, Roekijem ke Makassar. Di sana, ia disekolahkan dan dibiayai oleh suami kakak sulungnya, Roekijem yang bernama Willem van Eldik.

Soepratman lalu belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama tiga tahun, lalu melanjutkan ke Normaalschool di Makassar hingga selesai.

Ia berhasil menjadi guru di Sekolah Angka 3 pada umur 20 tahun. Dua tahun selanjutnya, ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar.

Selama beberapa waktu, ia bekerja di sebuah perusahaan dagang di Makassar. Setelahnya, Soepratman pindah ke Bandung dan menjadi wartawan di harian "Kaoem Moeda" dan "Kaoem Kita".

Baca Juga: Jadwal Liga 1 Hari Ini, Ada Laga Super Big Match Persib vs Arema! Detik-detik Penentu Perebutan Gelar Juara

Masih sebagai wartawan, ia pindah ke Jakarta dan mulai tertarik pada pergerakan nasional. Ia pun banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan.

Ia mulai merasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda, dan perasaannya itu ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul "Perawan Desa".

Sayangnya, buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda.

Soepratman kemudian dipindahkan ke kota Sengkang. Tak lama tinggal di sana, ia lalu minta pulang ke Makassar lagi.

Bakat musik Roekijem menurun pada Soepratman. Roekijem sendiri menggemari sandiwara dan musik.

Baca Juga: Hye Ri Berikan Dukungannya Melalui Donasi untuk Krisis di Ukraina

Ia juga senang bermain biola, yang membuat Soepratman juga gemar bermusik dan membaca buku tentang musik.

Genre musik yang digemari W.R. Soepratman adalah classic jazz, dan instrumen yang dibawakannya adalah biola.

Kecintaannya terhadap jazz membuatnya tergabung dalam grup musik Black and White Jazz Band.

Saat tinggal di Makassar, Soepratman belajar musik dari Willem van Eldik, hingga ia pandai bermain biola dan bisa menggubah lagu.

Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul.

Baca Juga: Akhirnya! Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022 Kembali ke Istora dan Dapat Dihadiri Penonton

Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.

Jiwa bermusik Soepratman tertantang, ia pun mulai menggubah lagu. Bandung, 1924, saat usianya 21 tahun, lahirlah lagu "Indonesia Raya" yang diciptakan oleh W.R. Soepratman.

28 Oktober 1928, pada malam penutupan Kongres Pemuda II, Soepratman memperdengarkan lagu "Indonesia Raya" secara instrumental dengan biola di depan umum.

Pada saat itulah, untuk pertama kalinga, lagu "Indonesia Raya" dikumandangkan di depan orang banyak. Semua yang hadir saat itu terpukau mendengarnya.

Baca Juga: Apple Rilis iPhone SE 2022, Ponsel 5G Harga Rp6 Jutaan Pakai Chipset iPhone 13

Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Lagu itu selalu dinyangikan saat partai-partai politik mengadakan kongres.

"Indonesia Raya" menjadi wujud rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.

Setelah Indonesia merdeka, "Indonesia Raya" menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Namun, Wage Rudolf Soepratman tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.

Akibat menciptakan lagu "Indonesia Raya", ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit di Surabaya.

Ia pun ditangkap ketika menyiarkan lagu terakhirnya, "Matahari Terbit" bersama pandu-pandu di NIROM, Jalan Embong, Malang, Surabaya.

Baca Juga: Bansos PBI Sudah Cair! Cara Cek Nama Penerima, Bisa Lewat Aplikasi Lho

W.R. Soepratman ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. Lalu pada tanggal 17 Austus 1938, ia meninggal karena sakit.

W.R. Soepratman diberi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia dan Bintang Maha Putera Utama kelas III pada tahun 1971.

Untuk menghormati jasanya, pada tanggal lahirnya, 9 Maret, ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional.***

Artikel ini pernah tayang di Mantra Sukabumi dengan judul "Profil W.R.Soepratman Pencipta Lagu Indonesia Raya Peringati Hari Pahlawan 2021."

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x