Network
ZONABANTEN.com - Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara tengah menjadi polemik di tengah khalayak luas.
Pasalnya keppres tersebut tidak mencantumkan nama Presiden Soeharto yang disebutkan turut terlibat dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
Padahal, Keppres Nomor 2 Tahun 2022 dibuat dengan menimbang peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
Sontak, hal itu tentunya menimbulkan polemik di tengah masyarakat dan beberapa kalangan.
Salah satunya politisi Fadli Zon ikut meramaikan polemik ini lewat cuitannya di media sosial twitter.
Baca Juga: Hari Kostrad ke-61, Gunakan 5 Twibbon Ini untuk Merayakannya di Sosial Media
Dalam kicauannya, Fadli Zon mengajak Menko Polhukam Mahfud MD untuk berdebat dan adu data dengan sejarawan di belakang Keppres 1 Maret.
Lewat akun twitter @fadlizon, Fadli Zon mencuit, “P @mohmahfudmd mari ajak diskusi/debat saja sejarawan di belakang Keppres itu. Kita bisa adu data dan fakta. Tapi jgn belokkan sejarah!”
Menjawab tantangan terbuka Fadli Zon tersebut, Mahfud MD berkomentar lewat akun twitternya, @mohmahfudmd, “Silahkan, langsung ajak sendiri kalau mau debat, Pak. Pak @fadlizon kan bisa hubungi dia, bahkan bisa jg langsung ajak debat ke Gubernur DIY. Tim Naskah Akademik Pemda DIY dan sejarawan UGM itu sdh berdiskusi sejak 2018. Sy tak ikut di sana. St jg tak sempat jd Panitia debat.”
Baca Juga: Peringati Hari Kostrad ke-61 dengan 15 Ucapan Berikut
